Liputan6.com, Jakarta - Empat emiten semen yang tercatat di pasar modal Indonesia mencetak total laba bersih sekitar Rp 5,89 triliun sepanjang semester I 2014, naik 5,5 persen pada semester I 2013 sebesar Rp 5,5 triliun.
Dari keempat emiten semen itu, PT Semen Indonesia Tbk mencatatkan kenaikan laba terbesar pada semester I 2014. Perseroan mencatatkan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk naik 9,3 persen menjadi Rp 2,82 triliun pada enam bulan pertama 2014 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,58 triliun.
Lalu penjualan perseroan naik 12,8 persen menjadi Rp 12,88 triliun sepanjang semester I 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,42 triliun.
Advertisement
Di urutan kedua, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mencetak laba tumbuh 3,6 persen menjadi Rp 2,5 triliun pada semester I 2014. Kenaikan laba ini diikuti oleh kenaikan penjualan sebesar 6,5 persen menjadi Rp 9,49 triliun sepanjang enam bulan pertama 2014.
Kenaikan kinerja juga diikuti PT Semen Baturaja Tbk (SMBR). Namun sayang kenaikan kinerjanya tipis. PT Semen Baturaja Tbk mencatatkan laba naik 0,76 persen menjadi Rp 123,14 miliar pada semester I 2014. Penjualan turun 0,36 persen menjadi Rp 502,43 miliar.
Sementara itu, PT Holcim Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih turun 3,8 persen menjadi Rp 449,20 miliar pada semester I 2014. Sedangkan penjualan perseroan naik 9,96 persen menjadi Rp 4,92 triliun selama enam bulan pertama 2014.
Berdasarkan riset PT Bahana Securities, sektor industri dasar yang berisi saham perusahaan semen merupakan salah satu sektor yang mencatatkan kinerja kurang baik. Hal itu seiring kenaikan biaya transportasi dan royalti dari PT Holcim Tbk.
Rekomendasi dan Proyeksi Emiten Semen
Volume pertumbuhan sektor semen di pasar domestik cenderung melambat. Apalagi kompetisi emiten semen akan semakin meningkat, dan margin industri cenderung tertekan. Proyek infrastruktur dan perkembangan properti akan mendukung volume domestik semen pada 2015.
PT Semen Indonesia Tbk akan mendapatkan tambahan kapasitas dari Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Hal ini dapat menjaga keuntungan kompetisi perseroan. Sedangkan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk akan mendapatkan keuntungan dari lokasi pabrik di Jawa.
"Bagaimana pun juga kompetisi semakin meningkat terutama di Jawa apalagi ada pendatang baru seperti Semen Merah Putih dan Semen Jawa dari Siam Cement," tulis riset PT Bahana Securities.
PT Bahana Securities pun menyematkan rekomendasi netral untuk sektor saham semen. Akan tetapi, saham PT Semen Indonesia Tbk dapat menjadi salah satu pilihan. (Ahm/)