IHSG Lanjutkan Tren Melemah

Laju Indeks Harga Saham Saham Gabungan (IHSG) masih mengalami tekanan pada pekan ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 13 Okt 2014, 06:20 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2014, 06:20 WIB
Ilustrasi IHSG 6
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih melanjutkan tren penurunan pada perdagangan saham pekan ini.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, IHSG bakal terkena imbas dari perlambatan ekonomi zona Eropa. Pasalnya, kata dia bank sentral Eropa kehilangan momentum untuk melakukan perbaikan dalam mengatasi perlambatan ekonomi ini.

Dia menjelaskan, ekonomi Eropa memang masuk dalam kategori ekonomi maju. Namun itu tak terlepas dari masalah struktural yang penduduknya kebanyakan telah berusia lanjut.

"Saya lihatnya ekonominya mapan sekali, memang pertumbuhan lambat,  orang tua dengan ekonomi mapan. Kalau ada krisis recovery cukup berat," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (13/10/2014).

Permasalahan serupa pernah mendera Jepang pada era 1990-an. Bahkan Hans mengatakan untuk mengatasi hal tersebut Jepang butuh waktu hingga 20 tahun.

Dari Amerika, rencana kenaikan suku bunga The Fed membuat dolar semakin menguat. Akan tetapi, penguatan ini justru menjadi boomerang karena menekan ekspor yang kemudian memperberat neraca perdagangan negara adidaya tersebut.

Sementara dari dalam negeri, pasar tengah menaruh perhatian pada pelantikan presiden terpilih pada 20 Oktober 2014. Ada kekhawatiran, pelantikan tidak berjalan mulus karena adanya isu penjegalan.

Pada pekan ini, Hans memprediksi IHSG berada pada level support 4.913-4.880 dan resistance 4.975-5.015.

"Untuk saham  saya rekomendasi buy on weakness. Saya memilih PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)," ujar dia.

Analis PT MNC Securities Reza Nugraha mengatakan tidak ada sentimen positif dalam negeri sehingga menjadi penekan laju indeks. Hal tersebut diperparah dengan data ekonomi zona Eropa dan Asia yang kurang menarik pekan lalu.

"Kalau kita lihat data kemarin mengecewakan outlook Eropa dan Asia akan berlanjut pekan ini. Apalagi harga komoditas turun tajam," kata dia.

Reza memprediksi, pada perdagangan saham pekan ini IHSG berada pada level support 4.850 dan resistance 5.030. Untuk saham, Reza merekomendasikan buy on weakness PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

 (Amd/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya