Harga BBM Bersubsidi Naik, Perhatikan Enam Saham Pilihan

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan dipengaruhi kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Nov 2014, 07:35 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2014, 07:35 WIB
Ihsg
(Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum beranjak dari fase konsolidasi. Sentimen penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih menjadi fokus perhatian pelaku pasar.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih enggan beranjak dari fase konsolidasi. Rentang pergerakan IHSG cukup pendek dengan target resistance 5.094 dan support 5.032.

"Aliran dana investor asing yang masih terjadi memberikan sinyal kalau minat investor masih cukup besar terhadap pertumbuhan pasar modal," ujar William dalam ulasannya, Selasa (18/11/2014).

Sedangkan Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, IHSG akan bergerak variasi. IHSG masih berkisaran di level 5.035-5.075.

"Sentimen IHSG masih bergantung dari regional dan reaksi pasar terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

IHSG naik tipis 4,45 poin (0,08%) ke level 5.053,94 pada perdagangan saham Senin 17 November 2014. IHSG berada di level tertinggi 5.073 dan terendah 5.037.

Menurut Satrio, penutupan IHSG di level 5.053 bukan tanda baik karena level resistance di kisaran 5.070. Gerak IHSG dinilai menguat tipis dengan jebakan.

Rekomendasi Saham

Pada perdagangan saham Selasa pekan ini, Satrio memilih saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) untuk dicermati pelaku pasar.

William memilih saham untuk jadi pertimbangan pelaku pasar antara lain saham AALI, ADHI, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Rekomendasi Teknikal

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko memilih saham PT Wijaya Karya Beton Tbk untuk diperhatikan pelaku pasar. Ia merekomendasikan akumulasi di konsolidasi minor dalam medium uptren saham WTON untuk potensi breakout sehingga memicu kenaikan kembali ke target resistance all time high di Rp 1.250.

Ia merekomendasikan masuk saham WTON di level pertama Rp 1.175, level kedua Rp 1.155, dan cut loss point Rp 1.130.
"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 1.250," kata Yuganur. (Ahm/)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya