Liputan6.com, Jakarta - Sektor saham perkebunan kembali bergerak perkasa selama dua hari berturut-turut pada pekan ini. Sentimen El Nino memberikan katalis positif untuk pergerakan sektor saham perkebunan di pasar modal Indonesia.
Berdasarkan data RTI, sektor saham perkebunan menguat 7,75 persen ke level 2.183,30 pada penutupan perdagangan saham Selasa 12 Mei 2015.Â
Saham-saham sektor perkebunan pun mencatatkan sebagai top gainer pada perdagangan saham kemarin. Saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 11,6 persen menjadi Rp 1.635 per saham. Saham PT Provident Agro Tbk mendaki 11,43 persen ke level Rp 585 per saham, saham PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) menguat 11,36 persen ke level Rp 98 per saham, dan saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) naik 10,07 persen ke level Rp 306 per saham.
Advertisement
Tak hanya itu saja saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk menguat 9,5 persen ke level Rp 2.190 per saham, saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mendaki 8,66 persen ke level Rp 24.150 per saham, dan saham PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) naik 8,52 persen ke level Rp 344 per saham.
Penguatan sektor saham perkebunan itu pun berlanjut pada perdagangan saham Rabu (13/5/2015). Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, sektor saham perkebunan naik 3,68 persen.
Saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) masih catatkan top gainer dan sebagai penggerak indeks saham di sesi pertama perdagangan saham. Saham LSIP menanjak 6,73 persen ke level Rp 1.745 per saham, saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk mendaki 5,02 persen ke level Rp 2.300 per saham, dan saham AALI melonjak 6,3 persen ke level Rp 25.675 per saham.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan, isu El Nino telah mendorong saham-saham sektor perkebunan menguat. Dengan itu membuat harga crude palm oil (CPO) naik.
Hal itu juga disebutkan dalam riset PT Sinarmas Sekuritas. Di riset itu menyebutkan Australia Bureau of Meteorology telah menyatakan El Nino terjadi pertama kali sejak 2010. Hal ini memberikan sentimen positif untuk sektor saham perkebunan.
Meski demikian, ada risiko dari sentimen itu. Pertama, peningkatkan produksi di Malaysia. Secara musiman produksi mencapai puncak antara Agustus-Oktober. Sementara itu, permintaan lesu masih berlanjut.
Sedangkan Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menilai, kenaikan harga CPO dipicu dari langkah bank sentral China menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,1 persen. Ditambah indeks dolar Amerika Serikat (AS) turun membuat harga komoditas meningkat.
Karena itu, Hans memprediksi, penguatan harga saham sektor perkebunan hanya jangka pendek lantaran produksi CPO Malaysia sudah pulih sehingga cadangan akan kembali naik. "Sedangkan stimulus moneter China butuh waktu untuk menaikkan permintaan," ujar Hans saat dihubungi Liputan6.com, Rabu pekan ini.
Rekomendasi Saham
Rekomendasi Saham
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan sentimen El Nino dalam jangka pendek ini dapat mendorong kenaikan harga saham sektor perkebunan mulai dari PT Astra Agro Lestari Tbk, PT PP London Sumatra Tbk, PT Eagle High Plantations Tbk, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, dan PT Sampoerna Agro Tbk.
"Dalam jangka pendek beli dengan pilihan sahamnya PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT PP London Sumatra Tbk," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.
Sedangkan Hans merekomendasikan saham PT Astra Agro Lestari Tbk untuk jadi pilihan pelaku pasar. (Ahm/)
Advertisement