Kena Imbas Yunani, Bursa Asia Memerah

Bursa saham Asia merosot di awal pekan perdagangan saham seiring investor sementara memilih investasi lebih aman.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jun 2015, 08:54 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2015, 08:54 WIB
Bursa Saham Asia
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia merosot di awal pekan perdagangan saham seiring investor sementara memilih investasi lebih aman. Hal itu lantaran Yunani akan keluar dari zona Euro.

Indeks saham MSCI Asia Pacific melemah 1 persen seiring 460 saham jatuh sedangkan hanya enam saham yang menguat. Pelemahan indeks saham acuan regional ini didorong dari indeks saham Jepang Topix tergelincir 2,7 persen dipicu Yen menguat.

"Pasar saham sepertinya tidak siap untuk ini (Yunani). Stimulus China juga sedikit menambah sentimen negatif. Ini akan membuat indeks saham berada di zona merah," kata Evan Lucas, Analis IG Ltd, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Senin (29/6/2015).

Pelemahan indeks saham juga diikuti indeks saham Australia susut 0,7 persen. Diikuti indeks saham Selandia Baru melemah 0,9 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,6 persen.

Yunani berencana menutup bank di awal pekan setelah Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menutuskan melakukan referendum pada 5 Juli terkait proposal kreditor. Selain itu, Yunani belum ada kesepakatan dengan kreditor.

"Sekarang kita hadapi tekanan dari zona Euro. Referendum dapat pengaruhi Yunani. Ada kemungkinan skenario buruk Yunani gagal bayar. Bursa saham global akan turun 1-2 persen," kata Mistuo Shimizu, Deputi Manajer Japan Asia Securities Group Ltd.

Tak hanya sentimen Yunani, bank sentral China pangkas suku bunga acuan untuk keempat kali juga pengaruhi laju bursa saham Asia. Meski harga saham tertekan,harga emas juga naik menjadi US$ 1.186,34 per ounce. (Ahm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya