Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola, manajer dari Man City, kembali menjadi pusat perhatian ketika ia mendampingi timnya meraih kemenangan 3-1 atas Club Brugge. Kemenangan ini memastikan mereka melaju ke babak play-off Liga Champions pada Kamis dini hari WIB (30-1-2025). Guardiola, yang berasal dari Spanyol, tampak memiliki bekas luka goresan di kepalanya. Ia kemudian mengakui bahwa luka tersebut berasal dari kebiasaannya menggaruk kepala sendiri akibat stres.
Dalam pertandingan tersebut, Man City sempat tertinggal 0-1 di babak pertama. Namun, mereka berhasil membalikkan keadaan melalui gol-gol yang dicetak oleh Mateo Kovacic, Savinho, dan satu gol bunuh diri dari pemain lawan. Meskipun berhasil memenangkan pertandingan ini, performa The Citizens di fase liga masih dipandang kurang memuaskan. Mereka hanya mampu finis di peringkat ke-22 secara keseluruhan.
Baca Juga
Saat Guardiola kembali ke bangku cadangan pada babak kedua, banyak penggemar yang memperhatikan adanya bekas goresan atau cakaran di kepala sang manajer. Kejadian ini menambah sorotan terhadap dirinya, terutama karena ia sendiri menyebut bahwa goresan tersebut disebabkan oleh kebiasaannya saat mengalami tekanan. Guardiola berkata, "Luka ini berasal dari kebiasaan saya menggaruk kepala sendiri ketika merasa stres."
Advertisement
Pernyataan yang Mengundang Perdebatan
Ini bukanlah kejadian pertama, sebab sebelumnya ia juga terlihat dengan luka di bagian hidung dan kepala setelah hasil pertandingan imbang 3-3 antara Man City dan Feyenoord pada tanggal 27 November 2024.
"Saya menggaruk kepala saya sendiri dengan kuku. Saya ingin menyakiti diri sendiri," ungkap Guardiola pada waktu itu.
Pernyataan tersebut sempat memicu kontroversi, di mana beberapa pihak berpendapat bahwa ia tanpa sengaja mempromosikan perilaku menyakiti diri sendiri.
Akibat dari pernyataan tersebut, Guardiola segera menyampaikan permohonan maafnya.
"Komentar saya tidak bermaksud meremehkan masalah serius ini. Saya ingin menekankan bahwa siapa pun yang mengalami kesulitan kesehatan mental dapat mencari bantuan melalui layanan darurat seperti hotline Samaritans," tegasnya.
Advertisement
Menghadapi Tantangan Sulit
Di masa mendatang, Manchester City di Liga Champions akan bertemu dengan Real Madrid atau Bayern Munchen pada babak play-off. Pertandingan ini menjadi tantangan besar bagi Man City, mengingat kedua tim lawan memiliki reputasi yang sangat kuat di kancah sepak bola Eropa. Man City harus mempersiapkan strategi terbaik untuk menghadapi laga penting ini, dengan harapan dapat melaju ke babak berikutnya.
Meskipun hanya mengumpulkan 11 poin dari delapan laga, mereka tetap berhasil melanjutkan langkah berkat kemenangan melawan Slovan Bratislava, Sparta Prague, dan Club Brugge. "Meski sempat kalah dari Sporting CP, Feyenoord, Juventus, dan PSG," tim ini menunjukkan ketangguhan mereka dalam beberapa pertandingan penting. Kemenangan-kemenangan tersebut menjadi penentu keberhasilan mereka untuk tetap bersaing di kompetisi ini.
Apabila Man City mampu mengatasi tantangan dari Madrid atau Munchen di babak play-off, mereka akan bertemu dengan lawan tangguh lainnya di fase gugur, yakni Atletico Madrid atau Bayer Leverkusen. Pertandingan ini akan menjadi ujian berat bagi Man City, yang harus menunjukkan performa terbaik untuk bisa melangkah lebih jauh di turnamen ini. Tantangan di setiap tahap semakin meningkat, dan Man City harus siap menghadapinya dengan semangat juang yang tinggi.
Sumber: The Sun