Bursa Saham Asia Sambut Positif Kesepakatan Utang Yunani

Saat ini para investor di bursa saham Asia kembali fokus terhadap rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang sempat mereda.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 14 Jul 2015, 08:16 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2015, 08:16 WIB
Jelang Rilis Data Ekonomi China, Bursa Asia Menghijau
Bursa saham Asia bergerak menguat dengan indeks saham acuan MSCI Asia Pacific naik 0,5% pada Senin pekan ini.

Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia kembali menguat untuk keempat kalinya di tengah kelegaan tercapainya kesepakatan utang Yunani. Sementara itu, dolar juga menguat di tengah pengalihan fokus pada rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed).

Melansir laman Bloomberg, Selasa (14/7/2015), indeks MSCI Asia Pasifik menguat 0,8 persen pada perdagangan pukul 9:22 waktu Tokyo. Sementara indeks saham Topix Jepang menguat 1,7 persen setelah yen pulih dari pemulihannya dalam hampir dua pekan terakhir.

Dengan Yunani yang akhirnya menyetujui permintaan para kreditor untuk tetap menggunakan euro, kekhwatiran terhadap krisis akhirnya berakhir. Kondisi ini membuat para investor kembali fokus pada rencana kenaikan suku bunga AS yang sempat mereda.

Para investor juga kini tengah fokus pada data penjualan ritel AS dan pendapatan perusahaan. Sementara itu, di China menunjukkan data campuran pada perdagangan baru-baru ini. Masih dari Asia, Indonesia kini tengah mengkaji biaya kreditnya. Bank Indonesia akan segera mengumumkan BI rate pekan ini.

"Selama kesepakatan sudah tercapai, potensi normalisasi kebijakan The Fed mulai kembali mengundang perhatian," tutur Ekonom Senior di Anz Bank, Auckland, Mark Smith.

Dia menjelaskan, data penjualan ritel pada Juni berpotensi berdampak positif pada dolar AS. Gubernur The Fed Janet Yellen akan segera menggelar pertemuan dengan kongres AS pekan ini.

Pekan lalu, dia mengatakan, masih berharap adanya kenaikan suku bunga tahun ini. Berbagai data ekonomi akan menjadi bahan kajian bagi The Fed saat menaikan suku bunganya nanti. (Sis/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya