Investor Respons Positif Paket Kebijakan, IHSG Naik 1% ke 4.223

Investor asing mencatatkan aksi beli sekitar Rp 300 miliar sehingga mengangkat IHSG 45,50 poin ke level 4.223,90 pada Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Sep 2015, 16:15 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2015, 16:15 WIB
Pengamat Ekonomi Beberkan Bumerang Untuk Jokowi
Pegawai Bursa Efek Indonesia mengamati pegerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jakarta, Rabu (22/10/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktukatif dengan kecenderung menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu ditopang dari aksi beli investor asing pasar modal Indonesia.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (30/9/2015), IHSG menguat 45,50 poin atau 1,09 persen ke level 4.223,90. Indeks saham LQ45 menguat 1,19 persen ke level 704,97.

Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau pada hari ini. Ada sebanyak 169 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Akan tetapi 113 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Sedangkan 85 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 276.167 kali dengan volume perdagangan saham 7,49 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,65 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 0,86 persen dan sektor saham manufaktur melemah 0,02 persen.

Sementara itu, sektor saham keuangan naik 2,16 persen, diikuti sektor saham perdagangan mendaki 2,01 persen, dan sektor saham pertambangan menguat 1,47 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing cenderung melakukan aksi beli sekitar Rp 300 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 300 miliar. Nilai tukar rupiah pun mencatatkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat. Rupiah berada di kisaran 14.633 per dolar AS.

Saham-saham bank cenderung menguat dan mencatatkan penguatan pada hari ini. Saham BBRI naik 3,59 persen ke level Rp 8.650 per saham, saham BMRI menguat 1,93 persen ke level Rp 7.925 per saham, dan saham BBCA mendaki 3,15 persen ke level Rp 12.275 per saham, diikuti saham BBNI naik 1,6 persen ke level Rp 4.135 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham TAXI turun 9,42 persen ke level Rp 298 per saham, saham PGAS melemah 5,95 persen ke level Rp 2.530 per saham, dan saham SRIL susut 4,71 persen ke level Rp 384 per saham.

Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, bursa saham Asia juga cenderung positif. Indeks saham Jepang Nikkei naik 2,7 persen ke level 17.388,15, diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 1,41 persen ke level 20.846, dan indeks saham Singapura mendaki 0,01 persen ke level 2.788,12.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan IHSG kembali menguat didukung dari investor asing kembali masuk ke bursa saham. Kembalinya dana asing itu, menurut Satrio juga sebagai efek dari pemerintah telah merilis paket kebijakan ekonomi jilid II untuk menggairahkan ekonomi dan investasi. Akan tetapi, apakah kembalinya dana asing itu mulai masuk kembali ke pasar modal Indonesia, Satrio mengatakan hal tersebut menunggu reaksi investor asing pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

"Investor kembali masuk karena ada window dressing pada akhir September 2015. Kalau investor asing kembali masuk ke pasar modal Indonesia pada perdagangan saham besok maka memang memang kembali, dan kalau turun maka siap-siap saja," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya