Pasar Modal Bisa Jadi Alternatif Pembiayaan Infrastruktur

Negara maju memanfaatkan pembiayaan dari pasar modal lantaran jangka waktunya panjang.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 09 Nov 2015, 11:31 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2015, 11:31 WIB
20151107-BUMN Lanjutkan Proyek Pembangunan Tol Becakayu  yang Mangkrak 17 Tahun-Jakarta
Ilustrasi pembangunan jalan. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mendorong perekonomian nasional, perlu alternatif pembiayaan. Dalam hal ini, pasar modal bisa dijadikan sarana untuk pembiayaan infrastruktur dan sektor riil sebagai penopang ekonomi.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida menuturkan, hal ini lumrah dilakukan negara maju.

"Negara maju kenapa kita bikin contoh, peran pasar modal seimbang atau lebih sektor jasa keuangan lainnya perbankan dan industri keuangan non bank (IKNB). Di Indonesia masih jauh kontribusinya dibandingkan terutama perbankan. Bukan berarti perbankan tidak berkembang," ujar Nurhaida di Jakarta, Senin (9/11/2015).

Dia menuturkan, pasar modal relatif cocok untuk pembiyaan infrastruktur. Lantaran, instrumen tersebut merupakan pembiayaan jangka panjang.

"Tentu dana dari jenis investasi cocok untuk pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu kalau lihat negara maju, infrastruktur dibangun oleh produk pasar modal. Perlu kita lakukan upaya bisa memberikan pendanaan cukup untuk sektor riil," tutur Nurhaida.

Memang Nurhaida mengakui pasar modal belum terlalu populer di masyarakat. Terlihat dari jumlah investor yang tercatat di pasar modal. "Dari  250 juta masyarakat Indonesia berdasarkan single identification(SID) KSEI hanya 420 ribu. Dalam artian 0,2 persen masyarakat Indonesia," kata Nurhaida.

Dia pun berharap, dengan acara Investor Summit and Capital Market Expo 2015 akan memberikan pemahaman pada pentingnya pasar modal untuk mendorong perekonomian nasional. "Pemahaman pasar modal kurang, Investor Summit and Capital Market Expo 2015 upaya kita agar masyarakat terus paham pasar modal," tandas dia. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya