Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu pekan ini. Hal itu seiring sentimen positif dari rilis data makro ekonomi.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan IHSG berpotensi menguat dalam jangka menengah. Hal itu didukung data makro ekonomi cukup positif dengan neraca perdagangan surplus US$ 1,01 miliar pada Oktober 2015. Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan/BI Rate juga dinilai menjadi katalis yang mempengaruhi laju IHSG.
Baca Juga
"IHSG akan bergerak di kisaran support 4.470 dan resistance di 4.550-4.575 pada perdagangan saham Rabu pekan ini," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (18/11/2015).
Advertisement
Terkait rupiah, Satrio memperkirakan, nilai tukar rupiah masih tertekan hingga akhir tahun 2015. Hal itu lantaran rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS masih membayangi laju nilai tukar rupiah.
Baca Juga
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan sesuai harapan IHSG dapat menguat pada perdagangan saham kemarin. Hal itu didukung dari data makro ekonomi seperti defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 1,8 persen di bawah harapan pasar sekitar dua persen dan surplus neraca perdagangan selama dua bulan terakhir.
IHSG akan kembali membentuk tren kenaikan jangka pendek untuk menuju resistance psikologis di level 4.600. "IHSG akan bergerak di level support 4.420-4.353-4.285 dan resistance 4.600-4.725-4.835," kata Yuganur.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Sedangkan Satrio memilih sektor saham konstruksi lantaran menunjukkan tren sinyal positif. Saham-saham yang menjadi pilihannya seperti WIKA dan PTPP.
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Wijaya Karya Beton Tbk mulai membentuk kembali pola perbaikan jangka pendek dan menengah ke arah lebih positif untuk meneruskan kenaikan berikutnya. Ia merekomendasikan masuk saham PT Wijaya Karya Beton Tbk di level pertama Rp 920, level kedua Rp 890 per saham, dan cut loss point Rp 875 per saham. (Ahm/Igw)