Liputan6.com, Jakarta - PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5-7 persen hingga akhir 2016. Pendapatan perseroan tersebut ditopang oleh pertumbuhan belanja iklan atau advertisement expenditure (adex).
"‎Kalau revenue, kalau adex 5-7 persen, kita harapkan kalau closing angka berapa ‎ya kita di atas itu," kata Presiden Direktur PT Intermedia Capital Tbk Erick Tohir, Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Baca Juga
Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 100 miliar. Dia mengatakan, dana tersebut akan difokuskan untuk ‎pengembangan digital.
Advertisement
"Untuk investasi besar tidak terlalu, dalam arti menambah cuma menambah distribusi, yang mahal kontennya," tambah dia.
Â
Baca Juga
‎Direktur Operasional PT Intermedia Capital Tbk Otis Hahijary‎ menuturkan, perseroan memiliki program unggulan di antaranya serial drama khususnya India dan Turki, entertainment, program anak, berita dan olah raga. Pihaknya menuturkan akan mengincar 12,5 persen pangsa pasar pemirsa pada tahun ini. "Target audience share 12,5 persen," ujar dia.
Dia menuturkan, ‎kondisi periklanan masih stabil kendati ekonomi masih lesu. Pihaknya mengatakan, saat ini iklan yang potensial berasal dari Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan online.
"Ada sektor yang melambat, properti otomotif. Tapi semua bertumbuh," ujar dia.
Penjualan 10% SahamÂ
Pemegang saham PT Intermedia Capital Tbk yaitu PT Visi Media Asia Tbk akan menjual kepemilikan saham anak usahanya PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) sebesar 10 persen. Namun begitu, pelepasan saham ini menyesuaikan kondisi pasar.
Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk Anindya N. Bakrie belum memastikan waktu untuk merealisasikan pelepasan saham itu. Pelepasan saham bisa dilakukan pada tahun ini atau tahun depan.
"Kita fleksibel tergantung pasar benar-benar. Tentunya 10 persen tepat, bisa kurang bisa lebih, tergantung animo pasar. Mudah-mudahan performance pasar bagus. Mudah-mudahan," tambah dia.
Dia mengatakan, dengan pelepasan saham PT Intermedia Capital Tbk diharapkan dapat memperkuat kinerja perseroan. Lantaran, pelepasan saham bisa digunakan untuk menutupi utang serta bisa digunakan untuk belanja di infrastruktur.
"‎Kita lihat upaya itu membantu perseroan menjadi kuat, bisa dipakai mengurangi utang, menambah investasi infrastruktur, kalau ditanya kapan, kapan saja pasar siap," tambah dia.
Pihaknya sendiri enggan menyebut target dana raihan pelepasan saham. Akan tetapi, dia mengatakan dana yang didapat sekitar 10 persen dari kapitalisasi pasar perseroan.
"Sebenarnya tinggal dihitung berapa, ‎kapitalisasi ‎pasar kita berapa kali 10 persen dari situ ada gambaran kan.‎ Tidak enak, takut dianggap menjadi suatu hal yang sudah pasti, ‎padahal upaya kita ketika pasar siap," ujar dia. (Amd/Ahm)