Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini. Tekanan IHSG pun dinilai masih wajar mengingat aksi jual investor asing tak terlalu besar.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (16/5/2016), IHSG melemah 30,15 poin atau 0,63 persen ke level 4.731,56. Indeks saham LQ45 turun 0,97 persen ke level 809,12. Seluruh indeks saham acuan cenderung tertekan.
Baca Juga
Ada sebanyak 165 saham berada di zona merah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 124 saham menghijau sehingga mampu membuat tekanan IHSG terbatas. 87 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 219.928 kali dengan volume perdagangan saham sekitar 3,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,6 triliun.
Investor asing melakukan aksi beli dan jual masing-masing Rp 1,7 triliun. Pemodal lokal melakukan aksi beli dan jual masing-masing Rp 2,2 triliun.
Baca Juga
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham tambang naik 0,13 persen dan saham infrastruktur mendaki 0,78 persen. Sektor saham aneka industri melemah 1,81 persen, dan membukukan penurunan paling besar. Disusul sektor saham manufaktur susut 1,34 persen dan sektor saham barang konsumsi melemah 1,33 persen.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham INDY naik 10,48 persen ke level harga Rp 580 per saham, saham GPRA mendaki 10,87 persen ke level Rp 204 per saham, dan saham DMAS menguat 2,83 persen ke level harga Rp 218 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham KLBF melemah 1,52 persen ke level Rp 1.300 per saham, saham SMRA susut 2,48 persen ke level Rp 1.375 per saham, dan saham KRAS tergelincir 1,82 persen ke level Rp 540 per saham.
Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.298. Bursa saham Asia cenderung menguat pada akhir perdagangan saham. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,84 persen ke level 19.883, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,05 persen ke level 1.967, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,33 persen ke level 16.466,40.
Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 0,84 persen ke level 2.850,86, indeks saham Singapura mendaki 0,04 persen ke level 2.736,06, dan indeks saham Taiwan naik 0,17 persen ke level 8.067.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan laporan keuangan emiten seperti Bank Mandiri pada kuartal I 2016 kurang baik telah menekan IHSG. Selain itu, saat ini juga belum banyak sentimen yang pengaruhi IHSG. William menuturkan, Indonesia cetak surplus US$ 667,2 juta pada neraca perdagangan April 2016 juga belum mampu menyelamatkan IHSG dari zona merah.
"Neraca perdagangan surplus pada April seharusnya bagus namun kelihatannya besok baru kelihatan. Penurunan IHSG masih wajar, ini hanya koreksi secara teknikal," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah cukup dalam pada pekan lalu juga berimbas ke IHSG. (Ahm/Ndw)