Bursa Asia Menghijau Ikuti Wall Street

Bursa saham Asia menguat didorong saham perusahaan komoditas dan teknologi.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Mei 2016, 08:30 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2016, 08:30 WIB
20150710-Pasar Saham Nikkei-Jepang1
Orang tercermin dalam papan yang menampilkan rata-rata Nikkei di Tokyo, Jepang, Jumat, (10/7/ 2015). Nikkei adalah indeks pasar saham untuk Bursa Saham Tokyo. (REUTERS/Thomas Peter)

Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia reli pada perdagangan saham Selasa pekan ini yang didorong saham perusahaan teknologi dan komoditas. Penguatan bursa saham Asia ini mengikuti laju wall street bergerak di zona positif.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik naik 0,3 persen pada pukul 09.18 waktu Tokyo. Penguatan indeks saham ini didorong saham energi, teknologi dan bahan material yang menguat 0,3 persen.

Indeks saham Jepang Topix menguat 0,7 persen. Penguatan indeks saham Jepang ini dipengaruhi gerak mata uang yen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Indeks saham Korea Selatan Kospi bergerak fluktuaktif. Indeks saham Australia/ASX 200 mendaki 0,3 persen, dan indeks saham Selandia Baru/NZX 50 menguat 0,8 persen.

Sebagian bursa saham Asia menguat ini juga didukung dari harga minyak dunia menguat ke level tertinggi dalam enam bulan. Selain itu, bursa saham AS juga naik imbas dari harga minyak dan saham Apple.

Saham Apple menguat setelah Warren Buffett's Berkshire Hathaway Inc melaporkan kepemilikan sahamnya di Apple pada Maret.

Data penjualan ritel AS pada Jumat pekan lalu juga mempengaruhi fokus pelaku pasar. Dengan kenaikan penjualan ritel tersebut memicu spekulasi kenaikan suku bunga bank sentral AS.

"Indeks saham berada di posisi yang baik dengan penguatan dolar AS dan harga komoditas menguat. Banyak pelaku pasar memprediksi ada pembalikan arah di pasar saham meski ada sentimen negatif," ujar Angus Nicholson, Analis IG Ltd seperti dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (17/5/2016).

Di pasar uang, yen sedikit berubah ke level 109,03 per dolar Amerika Serikat (AS) usai turun 0,4 persen pada perdagangan kemarin. Mata uang Korea Selatan won naik 0,5 persen setelah dua hari melemah. Sedangkan ringgit Malaysia naik 0,3 persen seiring harga komoditas menguat. (Ahm/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya