Saham Tambang Dorong IHSG Naik 28 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 28,38 poin atau 0,59 persen ke level 4.863 pada awal pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Jun 2016, 16:18 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2016, 16:18 WIB
20151112--Investor-Summit-2015-Jakarta-AY
Pekerja saat menjaga stan di pameran Investor Summit 2015 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/11/2015). Investor Summit diselengarakan sebagai upaya agar masyarakat Indonesia paham tentang pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham di awal pekan ini. IHSG pun mampu berbalik arah sehingga berhasil ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (20/6/2016), IHSG naik 28,38 poin atau 0,59 persen ke level 4.863,53. Indeks saham LQ45 menguat 0,65 persen ke level 829,92. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Ada sebanyak 176 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 103 saham melemah dan 103 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 223.110 kali dengan volume perdagangan saham 5,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,9 triliun.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.863,53 dan terendah 4.828,58. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham infrastruktur turun 0,35 persen. Sektor saham tambang naik 2,52 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar.

Disusul sektor saham aneka industri mendaki 1,81 persen, dan sektor saham konstruksi menguat 1 persen. Investor asing mencatatkan aksi jual sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 100 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.253.

Adapun saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham SHIP naik 25 persen ke level Rp 370 per saham, saham LCGP mendaki 24,71 persen ke level Rp 434 per saham, dan saham AGRO mendaki 15,19 persen ke level Rp 182 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham INDR susut 10 persen ke level Rp 720 per saham, saham MREI tergelincir 10 persen ke level Rp 5.625 per saham, dan saham BUVA susut 8,33 persen ke level Rp 550 per saham.

Di awal pekan ini, bursa saham Asia pun kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguatt 1,69 persen ke level 20.510,19. Indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 1,42 persen ke level 1.981. Indeks saham Shanghai naik tipis 0,13 persen ke level 2.888,81.

Kemudian indeks saham Jepang Nikkei mendaki 2,34 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Indeks saham Singapura naik 1,37 persen ke level 2.801,38 dan indeks saham Taiwan menanjak 0,68 persen ke level 8.625.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan ada sejumlah faktor yang mendorong kenaikan IHSG. Pada awal sesi perdagangan, IHSG mendapatkan tenaga dari bursa regional. Selain itu, sentimen rencana Inggris keluar dari Uni Eropa (UE) memudar juga memberikan sentimen positif ke IHSG.

"Sejumlah saham bank juga menguat terutama saham emiten bank BUMN yang besar. Pekan lalu sempat melemah usai rilis suku bunga acuan," ujar dia.

Saat ditanya mengenai transaksi harian saham masih kecil, William menilai hal itu lantaran pelaku pasar kurang agresif untuk transaksi perdagangan saham jelang libur Lebaran. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya