IHSG Masih Berpotensi Menguat

IHSG berada pada support 4.951 dan resistance 5.108.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Jul 2016, 06:20 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2016, 06:20 WIB
IHSG berada pada support 4.951 dan resistance 5.108.
IHSG berada pada support 4.951 dan resistance 5.108.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menguat terbatas pada perdagangan saham Selasa (12/7/2016). Saat ini, pendorong laju IHSG ialah penerapan Undang-undang (UU) Tax Amnesty atau pengampunan pajak.

Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adie Joe mengatakan, pelaku pasar sedang menunggu peraturan pelaksanaan dari ‎UU Tax Amnesty. Hal tersebut mendorong dana masuk ke pasar saham. "Tax amnesty belum muncul aturan-aturannya," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (12/6/2016).

Namun, dia mengatakan ‎aliran dana asing tersebut cenderung terbatas mengingat pada perdagangan saham kemarin aliran dana asing telah masuk dalam jumlah besar. IHSG ditutup pada level 5.069,01 atau menguat 97,43 poin (1,96 persen) pada perdagangan saham kemarin. Aliran dana asing mencapai Rp 1,5 triliun.

Kiswoyo memperkirakan, IHSG bergerak pada support 5.000. Sementara resistance diperkirakan pada level 5.100.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities ‎William Suryawijaya mengatakan, aliran dana asing yang masuk ke pasar modal menunjukan jika pelaku pasar optimis dengan perekonomian Indonesia. Dia menuturkan, pengampunan pajak merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam mendorong perekonomian.

"‎Pemerintah saat ini juga melakukan berbaga kebijakan di dalam instrumen perekonomian di antaranya tax amnesty yang menunjukan keseriusan pemerintah," kata dia. William memperkirakan IHSG berada pada support 4.951 dan resistance 5.108.

Kiswoyo merekomendasikan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) untuk dicermati pelaku pasar.

‎William memilih PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya