Liputan6.com, Jakarta - Kapitalisasi pasar modal Indonesia melewati Malaysia dan Thailand. Nilai pasar gabungan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai US$ 416 miliar atau sebesar Rp 5.441,28 triliun (estimasi kurs: 13.080 per dolar AS).
Mengutip Bloomberg, Sabtu (16/7/2016), kapitalisasi pasar Indonesia ini mengalahkan Malaysia yang berada di angka US$ 401 miliar dan juga Thailand yang berada di angka US$ 393,55 miliar. Kapitalisasi pasar Indonesia terus berada di atas kedua negara tersebut dalam sepekan terakhir.
Advertisement
Baca Juga
Dalam tiga tahun terakhir, kapitalisasi pasar Malaysia terus berada di puncak di antara negara-negara berkembang di Asia Tenggara. Namun seiring penurunan harga minyak dunia, harga saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa Malaysia ikut tertekan karena sebagian besar perusahaan tersebut bergerak di sektor minyak dan gas (migas).
Penurunan harga saham perusahaan-perusahaan di Malaysia ini menjadi jalan bagi Bursa Indonesia untuk mengambil alih posisi teratas. Kapitalisasi pasar Indonesia juga pernah menduduki posisi di atas Malaysia dan Thailand pada 2013 lalu. Pada waktu itu perekonomian Indonesia memang sedang tumbuh tinggi.
Sebelumnya pada 12 Juli 2016 lalu Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan kapitalisasi pasar modal Indonesia terus naik seiring pengesahan Undang-Undang Pengampunan Pajak (Tax Amensty).
"Kebetulan momentum sekarang bagus, kemarin PT Telekomunikasi Indonesia Tbk kapitalisasi pasar atau market capitalization Rp 400 triliun, itu rekor. Mendorong market capitalization total jadi Rp 5.500 triliun," kata dia.
Frekuensi perdagangan saham pun juga mendekati rekor. Dia menuturkan, frekuensi tertinggi di BEI mencapai 373.400 kali. "Frekuensi terbesar selama sejarah tahun 2014 adalah 373.400 kemarin 368.000 ribu. Insya Allah," tambah dia.