Liputan6.com, Jakarta - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) telah merilis laporan keuangan semester I 2016. Sepanjang semester I 2016, perseroan membukukan penurunan laba bersih tipis sebesar 0,28 persen menjadi Rp 606,85 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 608,59 miliar.
Mengutip laporan keuangan perseroan yang diterbitkan, Jumat (29/7/2016), perseroan mencatatkan pendapatan naik 23 persen menjadi Rp 9,27 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,53 triliun.
Beban pokok penjualan naik 25,09 persen menjadi Rp 6,74 triliun hingga semester I 2016 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,39 triliun. Hal itu membuat laba kotor naik menjadi Rp 2,52 triliun.
Perseroan alami kenaikan beban penjualan menjadi Rp 1,16 triliun pada semester I 2016. Diikuti beban usaha naik menjadi Rp 243,54 miliar. Laba usaha pun naik 19,86 persen menjadi Rp 1,11 triliun. Melihat kinerja itu, perseroan mencatatkan laba per saham turun menjadi 661 pada semester I 2016 dari periode sama tahun sebelumnya 664.
Baca Juga
Total liabilitas naik 5,97 persen menjadi Rp 6,51 triliun pada 30 Juni 2016 dari periode 31 Desember 2015 sekitar Rp 6,14 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 5,80 triliun dan kas mencapai Rp 1,44 triliun.
Selain itu, PT Mayora Indah Tbk juga memutuskan untuk melaksanakan pemecahan saham (stock split). Sebelum stock split jumlah saham tercatat di bursa sekitar 894,34 juta dengan nilai nominal saham Rp 500.
Setelah stock split, jumlah saham tercatat di bursa sebesar 22,35 miliar saham dengan nilai nominal Rp 20. Analis PT First Asia Capital David Sutyanto menuturkan kalau dampak stock split akan bagus untuk perseroan. "Harga sahamnya akan lebih murah," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Adapun jadwal stock split antara lain akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama Rp 500 per saham di pasar reguler dan negosiasi pada 3 Agustus 2016. Sedangkan awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru Rp 20 per saham di pasar reguler dan negosiasi.
Penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal lama Rp 500 per saham dan penentuan pemegang rekening efek yang berhak atas hasil stock split pada 8 Agustus 2016.
Advertisement
Untuk distribusi saham dengan nilai nominal saham Rp 20 pada 9 Agustus 2016. Pada saat yang sama awal perdagangan saham di pasar tunai dengan nilai nominal baru Rp 20 per saham.
Pada perdagangan saham Jumat 29 Juli 2016, saham PT Mayora Indah Tbk turun 0,38 persen ke level Rp 39.600 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 47 kali dengan nilai transaksi Rp 4,7 miliar. (Ahm/Ndw)