Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia melemah ke level terendah dalam tiga pekan ini. Sedangkan dolar Amerika Serikat konsolidasi usai rilis hasil rapat pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) pada September menunjukkan ada peluang suku bunga naik.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen, dan terendah sejak 21 September. Selain itu, indeks saham Australia melemah 0,5 persen,indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,4 persen dan indeks saham Selandia Baru naik 0,4 persen.
"Dalam pandangan kami, jika suku bunga AS naik pada Desember maka tidak ada alasan untuk ubah sikap Anda," ujar Omair Sharif, Ekonom Societe Generale seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (13/10/2016).
Baca Juga
Sebelumnya bursa saham Amerika Serikat bervariasi. Indeks saham Dow Jones naik 0,09 persen ke level 18.144,2. Indeks saham S&P 500 menguat 0,11 persen ke level 2.139,17 dan indeks saham Nasdaq tergelincir 0,15 persen ke level 5.239.
Pada Kamis pekan ini, bursa saham China dan Australia akan dipengaruhi data perdagangan. Ekonom akan memantai apakah realisasi perdagangan berdampak terhadap pelemahan yuan.
Di pasar uang, dolar AS menguat tipis terhadap sejumlah mata uang lainnya. Baht Thailand turun ke level terendah dalam delapan bulan seiring kekhawatiran terhadap kesehatan Raja Bhumibol Adulyadej.
Untuk pasar komoditas, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) tergelincir 0,2 persen ke level US$ 49,87 per barel. Harga emas stabil di kisaran US$ 1.250. (Ahm/Ndw)
Advertisement