Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak menguat menyambut akhir pekan didorong sektor saham konsumsi dan teknologi.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat (Sabtu pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 68,96 poin atau 0,36 persen ke level 19.152,14. Indeks saham S&P 500 mendaki 8,63 poin atau 0,39 persen ke level 2.213,35. Indeks saham Nasdaq mendaki 18,24 poin atau 0,34 persen ke level 5.398,92.
Sepanjang pekan ini, indeks saham Dow Jones dan Nasdaq masing-masing naik 1,5 persen. Sedangkan indeks saham S&P500 mendaki 1,4 persen.
Sektor saham konsumsi mendorong indeks saham utama di bursa AS. Sektor saham konsumsi di indeks S&P 500 naik 0,8 persen. Penguatan sektor saham itu terjadi saat black friday, yang merupakan awal dari musim belanja saat masa libur di AS.
Baca Juga
Selain itu, harapan terhadap presiden terpilih AS Donald Trump untuk memangkas pajak, meningkatkan belanja infrastruktur dan mengurangi regulasi yang memberikan manfaat untuk industri termasuk bank,perawatan kesehatan telah mendorong kenaikan bursa AS.
Bursa saham Eropa mendaki mengikuti gerak bursa AS. Penguatan bursa Eropa terjadi di tengah harga minyak melemah memicu saham energi tertekan. Ketidakpastian soal OPEC akan memangkas produksi minyak pada pertemuan pekan depan telah bebani harga minyak.
"Ketika banyak saham naik, investor mencari saham yang berpeluang untuk reli," ujar Andre Bakhos,Direktur Janlyn Capital seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (26/11/2016).
Indeks saham MSCI all-country menguat 1,86 poin atau 0,45 persen ke level 414,99. Indeks saham Eropa FTSE 300 menguat 0,29 persen ke level 1.351,66.
Bursa saham AS positif mendorong imbal hasil surat berharga AS menguat. Hal itu dipicu investor yang bertaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi AS.
Imbal hasil surat utang AS cenderung stabil setelah imbal hasil bertenor dua tahun sentuh level tertinggi dalam 6,5 tahun. Investor cenderung melakukan aksi jual.
"Ada sejumlah surat berharga yang ingin dibeli, tetapi tidak mau terkena imbas aksi jual 25-30 poin," ujar Gennedaly Goldberg, Analis TD Securities.
Indeks dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang utama. Indeks dolar AS turun 0,3 persen menjadi 101,43. Itu dipicu imbal hasil obligasi AS naik sehingga pangkas dolar AS.
Di pasar komoditas harga minyak Brent melemah 3,59 persen menjadi US$ 47,24 per barel. Sedangkan harga minyak Amerika Serikat tergelincir 3,96 persen menjadi US$ 46,06 per barel.
Harga emas tergelincir menjadi US$ 1.171,21 per ounce. Penurunan harga emas didorong harapan kenaikan suku bunga banks sentral AS pada bulan depan.
Advertisement