Wall Street Sentuh Level Tertinggi Sambut Akhir Pekan

Sektor saham konsumsi dan teknologi mendorong indeks saham Dow Jones naik 68,96 poin ke level 19.152.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Nov 2016, 04:39 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2016, 04:39 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak menguat menyambut akhir pekan didorong sektor saham konsumsi dan teknologi.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (Sabtu pagi WIB), indeks saham Dow  Jones naik 68,96 poin atau 0,36 persen ke level 19.152,14. Indeks saham S&P 500 mendaki 8,63 poin atau  0,39 persen ke level  2.213,35. Indeks saham Nasdaq  mendaki 18,24 poin atau  0,34 persen ke level 5.398,92.

Sepanjang pekan ini, indeks saham Dow Jones dan  Nasdaq  masing-masing naik 1,5 persen. Sedangkan indeks  saham  S&P500 mendaki 1,4 persen.

Sektor saham konsumsi mendorong indeks saham utama di bursa AS. Sektor saham konsumsi di  indeks S&P 500 naik 0,8 persen. Penguatan sektor  saham itu terjadi saat black friday, yang merupakan awal dari musim  belanja  saat masa libur di AS.

Selain itu, harapan terhadap presiden terpilih AS Donald Trump untuk memangkas pajak, meningkatkan belanja infrastruktur dan mengurangi regulasi yang  memberikan manfaat untuk industri termasuk bank,perawatan kesehatan  telah mendorong kenaikan bursa AS.

Bursa saham Eropa mendaki mengikuti  gerak bursa AS. Penguatan bursa Eropa terjadi di tengah harga minyak melemah memicu saham energi tertekan. Ketidakpastian soal OPEC akan memangkas produksi minyak pada pertemuan pekan depan telah bebani harga minyak.

"Ketika banyak saham naik, investor  mencari saham yang berpeluang  untuk  reli," ujar Andre Bakhos,Direktur Janlyn Capital seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (26/11/2016).

Indeks saham MSCI all-country  menguat 1,86 poin  atau 0,45 persen  ke  level 414,99. Indeks saham  Eropa FTSE 300 menguat 0,29 persen  ke level 1.351,66.

Bursa saham AS positif  mendorong  imbal hasil surat berharga AS menguat.  Hal itu dipicu investor yang bertaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi AS.

Imbal hasil surat utang AS cenderung stabil setelah imbal hasil bertenor dua tahun sentuh level tertinggi dalam 6,5 tahun. Investor cenderung melakukan aksi jual.

"Ada sejumlah surat berharga yang ingin dibeli, tetapi tidak mau terkena imbas aksi jual 25-30 poin," ujar Gennedaly Goldberg, Analis TD Securities.

Indeks dolar AS menguat terhadap sejumlah  mata uang  utama.  Indeks dolar AS turun 0,3 persen menjadi 101,43. Itu dipicu  imbal hasil obligasi AS naik sehingga pangkas dolar AS.

Di pasar komoditas harga minyak Brent melemah 3,59 persen menjadi US$ 47,24 per barel. Sedangkan harga minyak Amerika Serikat tergelincir 3,96 persen menjadi US$ 46,06 per barel.

Harga emas tergelincir menjadi US$ 1.171,21 per ounce. Penurunan harga emas didorong harapan kenaikan suku bunga banks sentral AS pada bulan depan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya