AS Keluar dari TPP, Bursa Asia Langsung Tertekan

Salah satu kebijakan Trump yang menjadi konsentrasi para pelaku pasar di Asia adalah Perjanjian perdagangan bebas TPP.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Jan 2017, 08:45 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2017, 08:45 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia bergerak di zona merah pada perdagangan di awal pekan ini. Kebijakan-kebijakan Presiden AS Donald Trump menjadi pemberat pergerakan bursa Asia.

Mengutip CNBC, Senin (23/1/2017), Indeks ASX 200 Australia turun 0,36 persen. Indeks Nikkei Jepang juga melemah 1,25 persen di awap perdagangan. Di Kospi Korea Selatan bergerak mendatar.

Salah satu kebijakan Trump yang menjadi konsentrasi para pelaku pasar di Asia adalah Perjanjian perdagangan bebas Trans-Pacific Partnership (TPP). Pemerintah Trump pada pekan lalu menyatakan akan melindungi pekerja Amerika dan menarik diri dari kesepakatan TPP.

Sebagai informasi, TPP atau Trans Pacific Partnership merupakan sebuah blok perdagangan bebas yang diinisiasikan oleh Presiden Barack Obama. Kesepakatan yang diteken 5 Oktober lalu ini beranggotakan 12 negara yaitu Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, Selandia Baru, Meksiko, Cile, Peru, Malaysia, Singapura, Brunei dan Vietnam.

Pemerintah AS di bawah kepemimpinan Trump akan mengambil langkah tegas bagi negara yang melanggar kerja sama perdagangan dan merugikan tenaga kerja AS. Trump juga akan kembali menegosiasikan kesepakatan perdagangan dengan North American Free Trade Agreement (NAFTA).

Pemerintah AS juga tidak segan menarik diri dari kesepakatan NAFTA apabila hal ini tidak memberikan keuntungan bagi pekerja Amerika.

Ekonom Senior Mizuho Bank Vishnu Varathan menjelaskan, pidato Trump saat pelantikan tersebut membuat pasar Asia bergetar. Kebijakan proteksionis AS akan mempengaruhi negara lain. " Kebijakan perdagangan, perpajakan, imigrasi dan hubungan luar negeri bakal banyak berpengaruh," jelas dia. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya