Wika Garap 5 Kontrak Infrastruktur di Sulawesi Utara

PT Wijaya Karya Tbk telah meraih kontrak baru Rp 5,09 triliun hingga Januari 2017.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 03 Feb 2017, 19:12 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2017, 19:12 WIB

Liputan6.com, Manado - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi Sulawesi Utara untuk sejumlah proyek infrastruktur dan properti.

Kerja sama itu ditandatangani dalam nota kesepahamanan yang ditandatangani pada Jumat (3/2/2017). Selain kerja sama, Wika juga dapat berinvestasi di berbagai daerah di Sulawesi Utara.

"Kami berharap kerja sama ini dapat segera terealisasi untuk membangun ekonomi di Sulawesi Utara dengan cepat dan terpadu," ujar Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey.

Ia menuturkan, salah satu kerja sama yang dapat segera terealisasi yaitu pembangunan PLTG di Bitung dan Likupang, Sulawesi Utara. "Kami berharap Wika dapat bekerja sama dengan PLN dan BUMD Sulut untuk bersama-sama investasi membangun PLTG di Bitung dan Likupang yang output listriknya sangat dibutuhkan oleh masyarakat Sulawesi Utara," ujar dia.

Ada pun nota kesepahaman yang ditandatangai menjelang akhir pekan ini antara lain pekerjaan pembangunan, pengembangan dan ivnestasi pada pelabuhan Bitung, pelabuhan-pelabuhan lainnya di Sulawesi utara, pantai, dan kawasan komersial di Manado, Bitung dan Likupang. Termasuk investasi dan pembangunan PLTG 2X100 MW di Bitung dan 2x200 MW di Likupang.

Direktur Utama Wika, Bintang Perbowo menuturkan, pihaknya siap mendukung seluruh program yang dicanangkan oleh pemerintah Sulawesi Utara.

"Kami siap investasi untuk pembangunan PLTG di Bitung dan Likupang. Kami siap kerja sama dengan PLN dan BUMD Sulut. Kami sudah sangat berpengalaman membangun PLTG dan yakin dapat selesaikan PLTG itu kurang dari satu tahun setelah kontrak beres," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga siap untuk membangun kawasan khusus ekonomi termasuk industri dan logistik di Bitung serta kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata di Likupang. Perseroan juga siap untuk investasi jalan tol Manado-Bitung. Selain itu juga pembangunan bendungan Kuwil.

Perseroan juga memiliki kesiapan keuangan untuk mewujudkan berbagai kerja sama itu. "Kami baru saja selesai melakukan rights issue dan peroleh suntikan modal Rp 6,15 triliun. Dari hasil rights issue yang sebagian besar merupakan penyertaan modal negara Rp 4 triliun, serta dari leverage atas dana itu, kami diharapkan memprioritaskan pembangunan mau pun investasi di sektor infrastruktur terutama program prioritas pemerintah," jelas Direktur Keuangan Wika Steve Kosasih.

Hingga Januari 2017, perseroan telah meraih kontrak baru Rp 5,09 triliun. Pencapaian kontrak baru itu 12 persen dari total target kontrak baru sekitar Rp 102,93 triliun pada 2017.

"Kenaikan terbesar disumbang oleh raihan proyek pembangunan jalan tol Serang-Panimbang dengan nilai kontrak Rp 3,56 triliun," kata dia.

Selain itu, pembangunan jalan dan jembatan Natar Boa di Timor Leste Rp 171 miliar, pembangunan PLTU Sulsel Baru 1x100 MW Rp253,3 miliar, dan pembangunan jalan dan penataan pantai Kuta Lombok senilai Rp 125,6 miliar.

Pada 2017, PT Wijaya Karya Tbk memproyeksikan target penjualan sebesar Rp 25,75 triliun atau naik 32,81 persen dari target tahun 2016 sebesar Rp 17,29 triliun.

Sementara laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas Induk pada 2017 diproyeksikan sebesar Rp 1,2 triliun atau naik 20 persen dari prognosa tahun 2016 yang diperkirakan
menembus rekor pencapaian elama ini.

"Dari target awal Rp 750 miliar, WIKA membukukan pencapaian laba tahun 2016 minimal 25 persen di atas target atau sekurang-kurangnya Rp 940 miliar," ujar Steve.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya