Wika Bangun Pembangkit Listrik Panas Bumi di Sumatera Selatan

PT Wijaya Karya Tbk mendapatkan kontrak baru sekitar Rp 1,2 triliun pada awal Desember 2016.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Des 2016, 09:48 WIB
Diterbitkan 08 Des 2016, 09:48 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mendapatkan sejumlah proyek baru pada akhir tahun 2016. Salah satu proyek itu pembangunan lumut balai geothermal FCRS dan pembangkit listrik dengan PT Marubeni Corporation.

Penantanganan pengerjaan kontrak pekerjaan sipil untuk proyek itu dilakukan pada Rabu 7 Desember 2016. Nilai proyek tersebut sekitar Rp 439,38 miliar.

"WIKA menyatakan komitmen pada proyek pembangunan Lumut Balai Geothermal FCRS and Power Plant. Kami mengharapkan proyek ini dapat dilaksanakan dengan tepat waktu, kualitas dan mutu serta nol kecelakaan untuk mendukung pembangunan proyek ini," ujar Direktur Operasi III PT Wijaya Karya Tbk Destiawan Soewardjono, Kamis
(8/12/2016).

Proyek ini berlangsung selama 17 bulan kalender kerja terhitung mulai 15 Desember 2016-23 Mei 2018. Adapun skup pekerjaan Perseroan adalah pekerjaan sipil Geothermal Power Plant (GPP).

Wika sebagai kontraktor pekerjaan sipil pada proyek yang dimiliki oleh anak usaha PT Pertamina (Perser) yang menyelenggarakan usaha hulu di bidang minyak, gas bumi dan energi lainnya tersebut oleh Marubani Corporation.

Pembangkit listrik tenaga panas (PLTP) Lumut Balai berlokasi di Desa Panindayan, Kecamatan Semendo, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Pembangkit listrik ini merupakan salah satu pembangkit unggulan karena panas bumi yang dimiliki cukup besar mencapai 300 MWe.

Selain itu perseroan juga mendapatkan kontrak untuk proyek Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi 2 B senilai Rp 852,65 miliar. Wika mendapatkan kontrak dari PT Marga Sarana Jabar untuk proyek jalan tol melalui Kedung Badak dan berakhir di Simpang Yasmin.

Proyek tol sejauh 2,4 KM ini dibangun untuk mengurai kemacetan di jalan Sholis Iskandar. Waktu pengerjaan selama 17 bulan yang dimulai Desember 2016.

Proyek jalan tol BORR Seksi 2B merupakan lanjutan dari proyek jalan BORR 2A yang dikerjakan perseroan pada 2012-2014. Jalan tol BORR 2A membentang sejauh 1,4 KM dari Kedung Halang menuju Kedung Badak.

Kontrak hingga pekan I Desember 2016

PT Wijaya Karya Tbk berpotensi mencatatkan perolehan kontrak dihadapi sebesar Rp 75,22 triliun hingga pekan I Desember 2016. Keyakinan perolehan kontrak baru itu dari carry over 2015 sebesar Rp 29,08 triliun, kontrak baru per pekan I Desember 2016 sebesar Rp 26,45 triliun.

Kemudian konstruksi proyek investasi kereta cepat Jakarta-Bandung sebesar Rp 15,8 triliun, termasuk kemajuan penawaran terendah yang telah dicatatkan perseroan pada beberapa proyek antara lain pembangkit listrik, bendungan, dermaga, pusat perbelanjaa, stadion, dan gedung yang nilainya sekitar Rp 52,8 triliun.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya