Kinerja Goldman Sachs Bikin Wall Street Tertekan

Laporan kinerja keuangan Goldmand mengecewakan sehingga berdampak negatif ke wall street.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Apr 2017, 05:00 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2017, 05:00 WIB
Ilustrasi wall street
Ilustrasi wall street

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah didorong rilis kinerja keuangan perusahaan kuartalan mengecewakan dari Goldman Sachs dan Johnson & Johnson. Ketegangan geopolitik juga menambah sentimen di wall street.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa (Rabu pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 113,64 poin atau 0,55 persen ke level 20.523,28. Indeks saham S&P 500 tergelincir 6,83 poin atau 0,29 persen ke level 2.342,18. Kemudian indeks saham Nasdaq merosot 7,32 poin atau 0,12 persen ke level 5.849,47.

Saham Goldman Sachs melemah 4,7 persen menjadi US$ 215,59 usai sentuh level tertinggi sejak 29 November. Perusahaan tersebut melaporkan laba yang tak sesuai harapan. Saham Goldman cenderung tertekan sejak 24 Juni usai Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa. Saham Johnson & Johnson turun 3,1 persen, dan terburuk dalam 14 bulan usai pendapatan merosot.

"Laporan kinerja keuangan Goldman mengecewakan pasar, meski tidak seburuk dari kebanyakan bank," ujar Rick Meckler, Presiden LibertyView Capital Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (19/4/2017).

Ia menambahkan, ada keyakinan Goldmand mencatat pertumbuhan pendapatan baik. Pihaknya juga sudah melihat bagaimana perusahaan membenahi kinerja hingga telah memangkas dan mengatur laba dengan baik. "Namun mereka punya masalah untuk pendapatan," ujar dia.

Sektor saham perawatan kesehatan turun 1 persen. Sektor saham keuangan merosot 0,8 persen. Dua sektor saham ini mencatat performa buruk di antara sekitar 11 sektor saham di S&P.

Saham Cardinal Health merosot 11,5 persen dan membebani sektor saham perawatan kesehatan usai prediksi laba yang mengecewakan. Meski sejumlah kinerja keuangan perusahaan tak sesuai prediksi namun masih ada harapan. Berdasarkan data Reuters, 76 persen dari 45 perusahaan yang sudah lapor kinerja mencatatkan kinerja di atas harapan.

Aset investasi yang aman menjadi pilihan sehingga mendorong harga emas dan imbal surat berharga AS menguat jelang pemilihan presiden di Prancis. Selain itu kenaikan ketegangan antara AS dan Korea Utara serta pemilihan umum awal di Inggris.

Volume perdagangan saham tercatat 6,07 miliar saham di wall street. Angka ini lebih rendah dari rata-rata harian sekitar 6,41 miliar saham.

 

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya