Liputan6.com, New York Wall Street ditutup menguat didorong saham teknologi dan perusahaan pertahanan yang meraih kontrak besar usai Amerika Serikat dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan pembelian persenjataan bernilai multi-miliar dolar.
Melansir laman Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 89,99 poin, atau 0,43 persen ke posisi 20.894,83. Sementara indeks S & P 500 meraih kenaikan 12,29 poin, atau 0,52 persen menjadi 2.394,02 dan Nasdaq Composite bertambah 49,92 poin, atau 0,82 persen ke posisi 6.133,62.
Presiden Donald Trump mengunjungi Arab Saudi pada akhir pekan kemarin dan menghasilkan kesepakatan senilai US$ 110 miliar di bidang persenjataan. Riyadh dikabarkan membeli persenjataan AS untuk bersiaga melawan Iran.
Advertisement
Baca Juga
Ini adalah perjalanan luar negeri pertama Trump sejak menjabat dan Gedung Putih berharap ini akan mengalihkan fokus dari kondisi kontroversi di dalam negeri. Trum tengah dikritik terkait langkahnya memecat Kepala FBI dan penyelidikan kemungkinan memberikan rahasia ke Pemerintahan Rusia.
"Investor khawatir akan kondisi di dalam negeri, dan perjalanan ini sukses menutupi kekhawatiran mereka," ujar Bucky Hellwi , Wakil Presiden Senior BB & T Wealth Management di Birmingham, Alabama.
Kesepakatan pembelian senjata mendorong kenaikan pada saham, seperti milik General Dynamics (GD.N), Raytheon (RTN.N), dan Lockheed Martin (LMT.N) yang mencapai rekor tertinggi di awal dan berakhir naik sekitar 0,6 persen dan 1,6 persen.
Adapun saham Boeing memberikan dorongan terbesar pada indeks Dow, berakhir naik 1,6 persen ke posisi US$ 183,67.
Meski demikian, saham sektor energi, masih mencapai kenaikan tertinggi. Seperti saham Amazon (AMZN.O), Microsoft (MSFT.O) dan Apple (AAPL.O) yang menjadi pendorong terbesar indeks S&P 500 dan Nasdaq.
Laporan perolehan laba perusahaan yang kuat turut memberikan sentimen ke Wall Street. "Ada dukungan fundamental yang mendasari pasar dari itu," kata Hellwig.
Sekitar 5,9 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah 6,9 miliar rata-rata harian selama 20 hari pada perdagangan terakhir, Menurut data Thomson Reuters.