Anak Usaha Garuda Indonesia Catatkan Saham 10 Oktober

Garuda Maintenance Facility Aero Asia dan Kioson akan melepas saham ke publik pada semester II 2017.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Sep 2017, 13:34 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2017, 13:34 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) mulai ramai pada semester II 2017. Salah satunya anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Salah satunya PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF). Perseroan bergerak di bidang jasa perawatan, reparasi, dan overhaul pesawat udara ini akan melepas sebanyak-banyaknya 10,89 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah saham itu mewakili sebanyak-banyaknya 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Selain itu, perseroan akan alokasikan sebanyak-banyaknya 2,67 persen dari saham yang ditawarkan pada saat penawaran saham perdana untuk program alokasi kepada karyawan (employee stock allocation). Demikian mengutip dari prospektus singkat yang diterbitkan Perseroan, seperti ditulis Jumat (8/9/2017).

Perseroan juga akan melaksanakan program management and employee stock option (MESOP). Hak opsi yang akan didistribusikan kepada peserta program MESOP dapat digunakan untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan portepel sebanyak-banyaknya 1,72 persen.

Dana hasil penawaran saham perdana antara lain sekitar 60 persen digunakan untuk mendanai investasi perseroan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di line maintenance dan repair and overhaul berupa pembelian aset tetap. Kemudian sekitar 15 persen untuk pembayaran pinjaman bank, dan sisanya akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan.

Yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas.

Jadwal IPO antara lain masa penawaran awal 11-20 September 2017, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 September 2017, masa penawaran saham perdana 2-4 Oktober 2017.

Kemudian masa penjatahan pada 6 Oktober 2017, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 9 Oktober 2017. Pencatatan saham di BEI pada 10 Oktober 2017.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Perusahaan Rintisan IPO

Tak hanyak anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk yang akan IPO, tetapi juga salah satu perusahaan rintisan juga akan catatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahan e-commerce online-tooffline PT Kioson Komersional Indonesia Tbk juga akan IPO. IPO dinilai sebagai pilihan terbaik untuk memperkuat fundamental perusahaan dalam jangka panjang sehingga kinerja bisnis dapat tumbuh secara berkelanjutan.

Perseroan akan menawarkan sebanyak-sebanyaknya 150 juta lembar saham atau sebanyak-banyaknya 23,07 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh usai IPO. Harga IPO di kisaran Rp 280-Rp 300 per saham.

Dengan demikian, perseroan memperoleh dana hasil IPO sebanyak Rp 42 miliar-Rp 45 miliar. Kioson secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 150 juta waran seri I yang menyertai saham baru Kioson atau sebanyak-banyaknya 30 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh untuk diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham.

"Rencana IPO ini merupakan bagian dari strategi kami dalam melaksanakan misi menjadi jembatan antara underserved market dengan teknologi digital. Kami melihat bahwa pasar yang belum terlayani oleh dunia digital masih sangat luas. Selama ini, ada tiga hal utama yang menjadi penghambat melayani mereka, yaitu pembayaran, logistik, dan kepercayaan terhadap e-commerce. Kioson sebagai platform O2O menghadirkan solusi atas hambatan tersebut, sehingga sesuai tagline kami – Semua Bisa Online," jelas Co-Founder Kioson Jasin Halim, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Perseroan pun telah menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Dana hasil IPO sekitar 75,76 persen untuk akuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi, sisanya untuk modal kerja.

"Akuisisi ini akan memperkuat struktur dan menambah portofolio Perseroan, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif kepada kinerja keuangan Perseroan," ujar Jasin.

"Dengan performa perusahaan, kebutuhan masyarakat yang masih sangat besar dan belum sepenuhnya terpenuhi, serta manajemen yang berpengalaman puluhan tahun di industri retail, kami yakin IPO Kioson ini dapat menjadi pilihan investasi yang tepat bagi para investor," tambah dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya