Liputan6.com, Jakarta Bursa Asia menguat seiring kenaikan penghasilan perusahaan di Amerika Serikat (AS) dan langkah maju Kongres mengenai reformasi pajak yang membuat investor optimis.
Melansir laman Reuters, Jumat (17/11/2017), indeks MSCI saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen. Sementara Nikkei Jepang naik 0,9 persen.
Baca Juga
"Pasar dalam beberapa hari terakhir tapi sepertinya kita baru saja mengalami koreksi yang sehat. Karena Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Jepang masih memompa likuiditas, pasar aset dunia akan terdukung," kata Masahiro Ichikawa, Ahli Strategi Senior Sumitomo Mitsui Asset Management.
Advertisement
Pasar saham Asia merespons rebound bursa saham Amerika Serikat pada Kamis. Wall Street menguat terdorong kenaikan pendapatan Wal-Mart dan Cisco. Saham kedua perusahaan ini mencapai posisi tertingginya dalam beberapa tahun.
Dow Jones Industrial Average naik 187,08 poin atau 0,8 persen menjadi 23,458.36.
Sementara indeks S&P 500.SPX menguat 21,02 poin atau 0,82 persen menjadi 2.585,64. Indeks S & P dan Dow mencatat kenaikan persentase harian terbesar mereka dalam lebih dari dua bulan.
Â
Sementara itu, nilai tukar Dolar menguat dan euro turun tipis ke posisi US$ 1,1769. Mata uang ini tergelincir dari posisi puncak dalam satu bulan di US$ 1,1862, yang sempat disentuh pada Rabu.
Dolar menguat terhadap Yen ke posisi 113,09. Ini memperpanjang rebound dari posisi Rabu sebesar 112,47, level terendah dalam hampir sebulan.
Â
Saham Wal-Mart dan Cisco Bawa Wall Street Menguat
Wall Street menguat terdorong kenaikan pendapatan Wal-Mart dan Cisco. Saham kedua perusahaan ini mencapai posisi tertingginya dalam beberapa tahun.
Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 187,08 poin atau 0,8 persen menjadi 23,458.36.
Sementara indeks S&P 500.SPX menguat 21,02 poin atau 0,82 persen menjadi 2.585,64. Indeks S & P dan Dow mencatat kenaikan persentase harian terbesar mereka dalam lebih dari dua bulan. Adapun indeks Nasdaq Composite .menambah 87,08 poin atau 1,3 persen menjadi 6.793,29.
Saham Wal-Mart (WMT.N) melonjak 11 persen ke rekor tertingginya di US$ 99,68 setelah melaporkan pertumbuhan pendapatan terkuatnya sejak 2009 dan kenaikan penjualan online melonjak. Saham perusahaan ini berakhir naik 10,9 persen menjadi US$ 99,62.
Sementara saham Cisco (CSCO.O) menyentuh level US$ 36,67, tertinggi sejak Februari 2001, sehari setelah laba kuartalan perusahaan keluar. Saham Cisco ditutup naik 5,2 persen menjadi US$ 35,88.
"Muncul kabar baik di perusahaan-perusahaan lama," kata Brian Battle, Direktur Perdagangan Trust Capital Partners di Chicago, menyebut alasan alasan kenaikan Wall Street.
Selain Wall-Mart dan Cisco, Saham Barnes & Noble (BKS.N) juga melonjak 7,6 persen menjadi US$ 7,10 terkait pelarangan buku bonafide. Saham Folger JM Smucker (SJM.N) naik 9,5 persen menjadi US$ 116,65 karena penjualan dan keuntungannya melampaui perkiraan analis.
Sayang, Saham Viacom (VIAB.O) harus mengalah turun 3,7 persen menjadi US$ 23,69 setelah pemilik MTV mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan penurunan pendapatan.
Di sisi lain, Partai Republik bisa kehilangan tidak lebih dari dua suara Senat dan setidaknya dua senator GOP telah menentang versi RUU Senat yang baru. "Rencana pajak itu bukan kepastian, tapi itu sudah terjadi," Battle menambahkan.
Sekitar 6,31 miliar saham berpindah tangan. Itu adalah sesi volume paling lemah dalam tiga minggu terakhir.
Advertisement