Asuransi Tugu Pratama Bakal Jadi Pendatang Baru di BEI

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin (28/5/2018).

oleh Agustina MelaniBawono Yadika diperbarui 28 Mei 2018, 08:35 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2018, 08:35 WIB
(Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
Due dilligence PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Foto:Liputan6.com/Maulandy R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin (28/5/2018). Perseroan merupakan emiten atau perusahaan mencatatkan sahamnya ke-16 pada 2018 di BEI.

Mengutip data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk yang merupakan anak usaha Pertamina ini melepas sekitar 177,77 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah saham ditawarkan diturunkan dari sebelumnya 282 juta saham yang dilepas ke publik.

Perseroan menetapkan harga saham perdana Rp 3.850 per saham. Harga saham perdana ditetapkan tersebut merupakan batas bawah dari yang ditawarkan Rp 3.850-Rp 5.000 per saham.Jadi perseroan memperoleh dana hasil penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) sekitar Rp 684,44 miliar.

Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk memperkuat modal perseroan dalam mengembangkan bisnis mulai dari pengembangan infrastruktur, pengembangan teknologi informasi dan operasional lainnya. Sedangkan sisanya untuk rebranding dan promosi produk perseroan.

Untuk melepas saham ke publik, perseroan telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Perseroan telah melakukan masa IPO pada 18,21 dan 22 Mei 2018. Penjatahan pada 24 Mei 2018, distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pemesanan pada 25 Mei 2018.

PT Asuransi Tugu Pratama Tbk juga mengalokasikan saham kepada pekerja atau employee stock allocation sebesar 1,30 juta saham. Harga pelaksanaan alokasi saham kepada pekerja sama dengan harga penawaran perdana.

Selain itu, perseroan juga melaksanakan program management and employee stock option plan. Hak opsi yang akan didistribusikan kepada peserta program MESO dapat digunakan untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel dengan jumlah sebanyak-banyaknya lima persen.

 

Anak Usaha Pertamina Lepas 15 Persen Saham ke Publik

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia (ATPI), anak usaha dari PT Pertamina (Persero), akan menawarkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sekitar 15 persen saham dari motal ditempatkan dan disetor penuh. Jumlah itu setara 282 juta saham.

Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Indra Baruna menuturkan, harga saham IPO yang ditawarkan Rp 3.850-Rp 5.000 per saham.

Dana hasil IPO akan digunakan untuk memperkuat bisnis, penyertaan modal bagi anak usaha yang bergerak di bidang reasuransi. Indra menambahkan, sekitar 75 persen dana hasil IPO untuk memperkuat modal guna mengembangkan bisnis.

"Untuk sisanya sebesar 25 persen, itu untuk pengembangan usaha dalam bentuk penyertaan modal pada entitas anak (usaha ATPI), PT Tugu Reasuransi Indonesia," ujar dia di Ballroom 3 The Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu 11 April 2018.

Adapun perincian 75 persen dana hasil IPO untuk pengembangan bisnis, antara lain sekitar 54 persen ditujukan bagi pengembangan infrastruktur perusahaan.Sisanya, yakni sebesar 36 persen bagi pengembangan infrastruktur teknologi informasi, dan 10 persen untuk rebranding dan promosi produk perseroan.

Saat ini, saham ATPI dikuasai oleh PT Pertamina (Persero), yaitu 65 persen. Di luar itu, saham sisa dimiliki oleh berbagai pihak maupun individu, seperti PT Sakti Laksana Prima 17,6 persen, Siri Taskiyah 12,15 persen, dan Mohamad Satya Permadi 5,25 persen.

Usai IPO, struktur kepemilikan saham perseroan berubah menjadi PT Pertamina (Persero) sebesar 55,25 persen, PT Sakti Laksana Prima sebesar 14,96 persen, Siti Taskiyah sebanyak 10,33 persen, Mohamad Satya Permadi 4,46 persen, dan publik sebesar 15 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya