Anak Usaha Pertamina Tawarkan 15 Persen Saham ke Publik

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk menawarkan harga saham Rp 3.850-Rp 5.000 dalam rangka penawaran saham perdana.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 11 Apr 2018, 14:52 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2018, 14:52 WIB
(Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
Due dilligence PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Foto:Liputan6.com/Maulandy R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia (ATPI), anak usaha dari PT Pertamina (Persero), akan menawarkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sekitar 15 persen saham dari motal ditempatkan dan disetor penuh. Jumlah itu setara 282 juta saham.

Presiden Direktur  PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Indra Baruna menuturkan, harga saham IPO yang ditawarkan Rp 3.850-Rp 5.000 per saham. Dana hasil IPO akan digunakan untuk memperkuat bisnis, penyertaan modal bagi anak usaha yang bergerak di bidang reasuransi. Indra menambahkan,  sekitar 75 persen dana hasil IPO untuk memperkuat modal guna mengembangkan bisnis.

"Untuk sisanya sebesar 25 persen, itu untuk pengembangan usaha dalam bentuk penyertaan modal pada entitas anak (usaha ATPI), PT Tugu Reasuransi Indonesia," ujar dia  di Ballroom 3 The Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Adapun perincian 75 persen dana hasil IPO untuk pengembangan bisnis,  antara lain sekitar 54 persen ditujukan bagi pengembangan infrastruktur perusahaan.

Sisanya, yakni sebesar 36 persen bagi pengembangan infrastruktur teknologi informasi, dan 10 persen untuk rebranding dan promosi produk perseroan.

Saat ini, saham ATPI  dikuasai oleh PT Pertamina (Persero), yaitu 65 persen. Di luar itu, saham sisa dimiliki oleh berbagai pihak maupun individu, seperti PT Sakti Laksana Prima 17,6 persen, Siri Taskiyah 12,15 persen, dan Mohamad Satya Permadi 5,25 persen.

Usai IPO, struktur kepemilikan saham perseroan berubah menjadi PT Pertamina (Persero) sebesar 55,25 persen, PT Sakti Laksana Prima sebesar 14,96 persen, Siti Taskiyah sebanyak 10,33 persen, Mohamad Satya Permadi 4,46 persen, dan publik sebesar 15 persen.

 

3 Anak Usaha BUMN Bakal IPO

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut ada 16 perusahaan yang akan mencatatkan saham perdananya (Innitial Public Offering/IPO) di BEI sepanjang semester I-2018. Tiga di antaranya merupakan anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

"Sudah ada 16 di pipeline untuk IPO sampai sekarang," kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Hamdi Hassyarbaini di Jakarta, Jumat 9 Maret 2018.

Dia mengaku, minat perusahaan untuk go public pada semester I ini cukup banyak. Alasannya karena kondisi makro ekonomi Indonesia terus membaik. 

"Kondisi makro kita kan bagus yah sekarang. Makanya semester I tahun ini jumlahnya banyak (IPO)," ujar Hamdi. 

Hamdi lebih jauh menjelaskan, dari 16 perusahaan yang akan listing di BEI, tiga di antaranya merupakan anak usaha perusahaan pelat merah, yaitu PT BRI Syariah, PT Tugupratama Indonesia, dan PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty).

Sementara untuk target listing 16 perusahaan tersebut, diungkapkannya akan dilakukan di semester I-2018 dengan menggunakan buku Desember.

"Ya kalau di pipeline sih kita usahakan semester I. Kan pakai buku Desember. Ya mudah-mudahan mereka bisa," tandasnya. 

Untuk diketahui, sudah ada beberapa perusahaan yang masuk pipeline IPO semester ini. Di antaranya adalah PT BTPN Syariah Tbk, PT Sky Energy Indonesia Tbk, PT Indah Prakarsa Sentosa Tbk, dan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya