Catatkan Saham di Hong Kong, Xiaomi Raih Dana IPO USD 4,7 Miliar

Xiaomi diperkirakan menetapkan harga IPO di kisaran bawah dan mencatatkan saham di bursa Hong Kong

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Jul 2018, 12:22 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2018, 12:22 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi diperkirakan kumpulkan dana hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) USD 4,7 miliar atau sekitar Rp 67,48 triliun (asumsi kurs Rp 14.358 per dolar Amerika Serikat). Jumlah penawaran saham itu setara HK$ 37 miliar.

Menurut sumber, Xiaomi menetapkan harga IPO di kisaran bawah dan mencatatkan saham di bursa Hong Kong. Produsen ponsel pintar yang berbasis di Beijing itu menawarkan 2,18 miliar saham dengan harga IPO HK$ 17. Sebelumnya perseroan tawarkan harga saham perdana HK$17-HK$ 22. Nilai kapitalisasi pasar saham perseroan sekitar USD 54 miliar. Pencatatan saham perdana Xiaomi akan dilakukan pada 9 Juli di bursa saham Hong Kong.

"Margin Xiaomi yang sangat tipis dari hardware secara signifikan menurunkan valuasinya bagi calon investor,” ujar Analis Counterpoint Research.

"Saya berharap untuk investasi lebih banyak di unit smartphone terutama pada ekspansi internasional. Ia juga butuh uang tunai untuk meningkatkan ekosistemnya di pasar seperti India, semua bidang itu sangat padat modal,” tambah dia seperti dikutip dari Fortune.

Saat penawaran saham perdana, perseroan telah menerima pesanan dari investor institusi pada pekan lalu. Sejumlah taipan di China antara lain Li Ka-shing, Jack Ma Yun, dan Pony Ma Huateng turut membeli saham perdana tersebut. Demikian kutip laman South China Morning Post, seperti ditulis Senin (2/7/2018).

Perusahaan sekuritas juga mengatakan kalau respons investor ritel juga tidak terlalu buruk. Perseroan menerima 109.446 aplikasi untuk 1,03 miliar saham pada akhir periode penawaran yang dilakukan empat hari. Masa penawaran untuk investor ritel alami kelebihan permintaan 8,5 kali.

Jumlah ini memang lebih kecil dibandingkan penawaran saham perdana perusahaan lainyya yaitu Ping An Good Doctors yang alami kelebihan permintaan sebanyak lebih dari 650 kali. Yixin alami kelebihan permintaan 560 kali.

Berdasarkan prospektus perseroan, sekitar tujuh investor akan kunci saham selama enam bulan. Investor tersebut setuju membeli saham senilai USD 584 juta.

Pembuat chip, Qualcomm berkomitmen beli saham sekitar USD 100 juta. CICFH Entertainment akan menjadi investor besar dengan pembelian USD 192 juta.

Xiaomi akan gunakan dana hasil IPO sekitar 30 persen untuk penelitian dan pengembangan, 30 persen untuk memperluas dan memperkuat kemampuan internet, 30 persen untuk ekspansi global dan sisanya buat modal kerja.

 

Xiaomi Jadi Perusahaan Pembuat Telepon Termahal di Dunia

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Sebelumnya, popularitas Xiaomi di kalangan penggemar juga diiringi oleh kesuksesan finansial mereka yang meroket.

Xiaomi berencana untuk melepas saham perdana atau initial public offering (IPO) dalam waktu dekat. Dalam aksi korporasi ini, Xiaomi berpotensi menjadi pembuat ponsel paling mahal di dunia.

Mengutip Bloomberg, rencana Xiaomi untuk melantai di bursa Hong Kong sedikit tertunda karena adanya perbedaan valuasi antara perusahaan dengan otoritas bursa. Meski begitu, perusahaan masih tetap akan melaksanakan IPO tersebut dalam waktu dekat ini.

Berdasarkan informasi yang didapat oleh Bloomberg dari orang yang terlibat dalam IPO tersebut, Xiaomi mematok Price To Earning Ratio (PE) mencapai 51,3 kali. Jika hal ini benar maka akan menjadi IPO vendor peralatan komunikasi global tertinggi di dunia.

Xiaomi memang mencoba untuk mencapai valuasi saham lebih tinggi dari Apple Inc. Bahkan, valuasi tersebut juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan premium Tiongkok lain seperti Tencent Holdings Ltd dan Alibaba Group Holding Ltd.

Bank yang mengatur IPO Xiaomi menyatakan, perusahaan mengalami pertumbuhan yang cepat diawali dari ponsel pintar yang kemudian merambah ke barang-barang pendukung smart home dan layanan internet. Perusahaan mampu mengumpulkan keuntungan yang besar.

Analis dari Morgan Stanley, yang merupakan salah satu penjamin IPO berpendapat, saham perusahaan sudah tentu akan menguntungkan bagi investor karena memiliki fundamental yang bagus.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya