9 Perusahaan Terbitkan Obligasi di BEI Pekan Ini

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 358 emisi dengan nilai Rp 403,01 triliun dan USD 47,5 juta.

oleh Bawono Yadika diperbarui 08 Jul 2018, 10:39 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2018, 10:39 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sembilan obligasi korporasi telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini. Total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 358 emisi dengan nilai Rp 403,01 triliun dan USD 47,5 juta.

Mengutip dari laman KSEI, Minggu (08/7/2018) tiga obligasi dicatatkan pada Rabu ini yaitu Obligasi Berkelanjutan III Bank Panin Tahap I Tahun 2018 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Bank Panin Tahap I Tahun 2018 dengan masing-masing nilai nominal Rp 100 miliar dan Rp1 ,3 triliun.

Kemudian di hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan II MNC Kapital Indonesia Tahap I Tahun 2018 diterbitkan oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk dengan nilai nominal Rp 300 miliar.

Selanjutnya dua obligasi dan satu sukuk wakalah dicatatkan pada Kamis adalah Obligasi I Pelindo IV Tahun 2018 yang diterbitkan oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) dengan nilai nominal Rp 3 triliun.

Menuju akhir pekan, empat obligasi dicatatkan pada Jumat ini adalah Obligasi Berkelanjutan III Tower Bersama Infrastructure Tahap I Tahun 2018 diterbitkan oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dengan nilai nominal Rp 608 miliar.

kemudian Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Central Asia Tahap I Tahun 2018 yang diterbitkan oleh PT Bank Central Asia Tbk dengan nilai nominal Rp 500 miliar.

Serta Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap I Tahun 2018 diterbitkan oleh PT Mandala Multifinance Tbk dengan nilai nominal Rp450 miliar.

Terakhir Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Sumut Tahap I Tahun 2018 yang diterbitkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara dengan nilai nominal Rp 444 miliar. Sepanjang tahun 2018 total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat adalah 52 Emisi dari 37 emiten senilai Rp 64,34 triliun.

Dengan kesembilan pencatatan ini, maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 358 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 403,01 triliun dan USD 47,5 juta yang diterbitkan oleh 114 Emiten.

Obligasi Jangka Pendek Jadi Pilihan Investor saat Rupiah Bergejolak

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Executive Vice President Intermediary Business PT Schroder Investment Management Indonesia Renny Raharja mengatakan, obligasi jangka pendek kini berpotensi menjadi pilihan.

"Karena tekanan rupiah belum mereda, investor lebih menginginkan imbal hasil (yield) yang lebih besar. Jadi obligasi jangka pendek bisa jadi pilihan," tutur dia pada Kamis 5 Juli 2018.

"Mereka ingin yield lebih tinggi karena memperhitungkan aspek dari rupiah ini nantinya kepada total return yang mereka harapkan. Mereka minta lebih tinggi karena tekanan rupiah yang akan berdampak pada imbal hasil mereka," ujarnya.

Renny menambahkan hal ini seperti terlihat dari dana kelola oleh perusahaan. Hingga akhir Juni 2018, perseroan mencatatkan dana kelola sebesar Rp 83,2 triliun.

"Ini tercermin dari reksa dana yang dikelola Schroders Indonesia. Per akhir Juni 2018 Schroders Indonesia memiliki dana kelolaan sekitar Rp 83,2 triliun. Reksa dana yang menjaring paling banyak dana kelolaan adalah reksa dana campuran dan obligasi jangka pendek," tandasnya. 

 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya