Kembali Tertekan, IHSG Dibuka Melemah ke 5.994,62

Hampir seluruh sektor berada di zona merah. Hanya ada satu sektor yang menghijau yaitu perkebunan dengan naik 0,22 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 31 Jul 2018, 09:15 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2018, 09:15 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan Selasa (31/7/2018) ini. Investor asing melakukan aksi jual pada pembukaan perdagangan pagi ini.

Pada pra perdagangan saham, IHSG turun 15,01 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.012,92. Kemudian pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap melemah 37,31 poin atau 0,62 persen ke level 5.994,62.

Adapun indeks saham LQ45 melemah 1,09 persen ke posisi 943,03. Sebagian besar indeks saham acuan terbakar kecuali DBX yang naik 0,10 persen.

Pada awal perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 6.013,86 dan terendah 5.986,83. Ada sebanyak 109 saham menguat dan 73 saham melemah, sementara 105 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 23.400 kali dengan volume perdagangan saham 411 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 413 miliar.

Investor asing jual saham Rp 23 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.404.

Hampir seluruh sektor berada di zona merah. Hanya ada satu sektor yang menghijau yaitu perkebunan dengan naik 0,22 persen.

Sektor saham infrastruktur turun 3,73 persen dan mencatatkan pelemahan terbesar. Disusul kemudian sektor saham aneka industri yang melemah 1,39 persen dan sektor saham pertambangan yang turun 1,32 persen.

Saham yang menguat di awal sesi antara lain saham MFMI naik 24,62 persen ke posisi Rp 810 per saham, saham PEGE menguat 17,65 persen ke posisi Rp 160 per saham, dan saham ADMG naik 7,65 persen ke posisi Rp 394 per saham.

Sedangkan saham yang tertekan, antara lain LPPF turun 7,63 persen ke level Rp 8.775. Disusul saham TLKM melemah 6,65 persen ke level Rp 3.650 dan saham ISAT turun 5,01 persen ke level Rp 3.600.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Analis

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Jumat (29/12). Angka tersebut naik signifikan apabila dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pasca ditutup positif pada penutupan perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih melanjutkan penguatan pada perdagangan, Selasa (31/7/2018).

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, tembusnya IHSG pada level 6.000 pada hari ini patut mendapat apresiasi. Sebab itu, ia meramalkan IHSG bakal lanjutkan penguatan.

Namun Reza menyayangkan, hal ini tidak diikuti dengan pergerakan positif dari sejumlah bursa saham di Asia. 

Reza berharap IHSG dapat bertahan di atas support 5.992-6.002 dan resisten yang menyentuh 6.043-6.057.

"Tampaknya IHSG akan mampu lanjutkan pergerakan positifnya. Namun tetap awasi sentimen-sentimen yang akan merosotkan indeks," tuturnya di Jakarta.

Reza berujar, penguatan IHSG selama dua hari berturut-turut ini disebabkan kembali menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar serta pergerakan emiten yang terbilang baik untuk topang laju IHSG.

Tak hanya Reza, Analis PT Kresna Securities William Mamudi pun berpendapat IHSG bakal menguat kembali di rentang 6.000 hingga 6.040.

"Meski menguat, tetap waspadai volatilitas yang bisa meningkat di earning season," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya