Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawasi saham PT MD Pictures Tbk (FILM). BEI menyatakan, harga saham FILM meningkat di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).
Sejak pencatatan pada 7 Agustus hingga perdagangan saham 10 Agustus, saham PT MD Pictures Tbk naik 190,48 persen ke posisi 610 per saham. Harga saham FILM berada di level tertinggi 610 dan terendah 610 per saham.
Volume perdagangan saham 141,57 juta saham dengan nilai transaksi Rp 34,4 miliar. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 215 kali. Demikian kutip dari laman BEI, Senin (13/8/2018).
Advertisement
Baca Juga
Pada perdagangan saham Senin pekan ini, saham FILM menanjak 24,59 persen ke posisi 760 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 52 kali dengan nilai transaksi Rp 25,2 miliar.
Informasi terakhir mengenai emiten FILM pada 6 Agustus 2018 mengenai pencatatan saham. Adapun sehubungan dengan terjadinya UMA atas sahamĀ PT MD Pictures Tbk itu, BEI sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Oleh karena itu, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana itu belum mendapatkan persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi.
Pengumuman UMA tidak serta menunjukkan ada pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal.
Ā
Pakai Kode FILM, MD Pictures Catatkan Saham Perdana di BEI
Sebelumnya, PTĀ MD PicturesĀ Tbk, emiten rumah produksi akan mencatatkan perdagangan saham pada Selasa 7 Agustus 2018 di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan merupakan emiten pertama di bidang rumah produksi yang catatkan saham dengan kode FILM.
PT MD Pictures Tbk melepas 1,30 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 ke publik dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Demikian mengutip dari laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Selasa pekan ini.
Jumlah saham yang ditawarkan itu di bawah target perseroan sebanyak-banyaknya 1,98 miliar saham. Jumlah 1,3 miliar saham itu sekitar 13,75 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dan pelaksanaan konversi mandatory convertible bond (MCB) yang dilakukan perseroan bersama dengan IPO.
Perseroan menetapkan harga Rp 210 per saham dalam rangka IPO. Jadi total dana yang diraup dari IPO mencapai Rp 274,63 miliar. Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk biayai ekspansi produksi film, kontrak eksklusif, pengembangan HAKI dan pengembangan film animasi.
Dalam rangka IPO ini, perseroan dibantu oleh penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.
Sebelumnya perseroan telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka IPO pada 25 Juli 2018, masa penawaran umum pada 26-31 Juli 2018, penjatahan pada 2 Agustus 2018.
Kemudian pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 6 Agustus 2018, pencatatan saham diĀ BEIĀ pada 7 Agustus 2018.
Ā
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ā
Advertisement