Liputan6.com, Jakarta - Sujud adalah salah satu rukun sholat yang wajib dilakukan. Dalam satu rakaat, sujud dilakukan sebanyak dua kali. Jika gerakan ini dilewati, maka sholat yang dilakukan tidak sempurna karena meninggalkan salah satu rukunnya.
Ulama kharismatik Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengatakan, ada tujuh anggota tubuh yang wajib menempel ke tempat sujud. “Dari Ibnu Abbas, beliau menyampaikan, kami diperintahkan untuk sujud dalam tujuh posisi yang mesti menempel,” kata UAH sambil menyebutkan riwayatnya, dikutip dari YouTube Audio Dakwah, Selasa (18/2/2025).
Anggota sujud pertama adalah kening. UAH mengatakan, ketika Rasulullah SAW menyebut kening sebagai salah satu anggota tubuh yang wajib menempel ke tempat sujud, telunjuk Nabi SAW menunjuk bagian hidung.
Advertisement
Hal ini menunjukkan bahwa tak hanya kening yang menempel, tapi akan lebih sempurna jika hidungnya pun mendekat ke tempat sujud.
Baca Juga
“Kenapa tidak disebutkan hidung langsung menempel? Karena keadaan tempat sujud bisa beda-beda. Kalau tempat sujud seperti ini (di masjid) enak, bagus, debunya minim. Itu nempel bisa lebih nyaman,” tutur UAH.
“Tapi kalau Anda pergi ke gunung atau sedang di tempat tertentu tidak ada alasnya, hanya pasir dan sebagainya, maka Anda bisa menjaga jarak antara hidung dan tempat sujudnya, cukup keningnya di tempelkan,” sambungnya menjelaskan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Anggota Tubuh Lainnya
Selain kening, ada enam anggota tubuh lainnya yang mesti menempel ke tempat sujud. Yakni dua telapak tangan, dua lutut, dan jemari-jemari di dua kaki.
“Semua ini ditempelkan kata nabi dengan sempurna. Jadi, gak boleh kita baru nempel, belum ditekan misalnya, langsung bangkit lagi. Jadi, sempurnakan dulu,” kata UAH.
Ketika sujud dilakukan dengan sempurna, secara otomatis punggung akan lurus. Posisi sujud akan membentuk semacam sujud 90 derajat dengan sempurna, tidak bengkok.
“Jadi, yang dimaksud meluruskan ini adalah menempelkanya yang tujuh tadi dengan sempurna, di antara cirinya akan terlihat keadaan punggung begitu lurus simetris membentuk sujud seperti 90 derajat,” jelas UAH.
“Tapi poinnya bukan pada bentukan lurusnya, tapi ketika menempel yang tujuh itu secara sempurna,” tegas UAH.
Advertisement
Posisi Sujud Sholat yang Dilarang
UAH kemudian mengungkapkan posisi sujud sholat yang dilarang, yakni sujud yang menyerupai duduknya anjing. Mengutip Muslim.or.id, hadis tentang larangan posisi sujud seperti duduknya anjing berasal dari An-Nasai rahimahullah yang meriwayatkan hadis dari Anas radhiyallahu ‘anhu. Dari Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
اعتَدِلوا في السُّجودِ، ولا يَبسُطْ أحَدُكم ذِراعَيهِ كما يَبسُطُ الكلْبُ.
Artinya: “Sempurnakan sujud kalian, dan jangan salah seorang dari kalian menghamparkan kedua lengannya sebagaimana terhamparnya (kaki) anjing.” (HR An-Nasai no. 702, hadis hasan sahih).
Larangan dalam hadis ini adalah larangan sujud dengan keadaan lengannya menyerupai kaki anjing saat terhampar, yakni kedua lengan dan sikunya menempel pada lantai. Hendaknya orang yang sholat mengangkat sikunya saat sedang sujud.
Wallahu a’lam.
