Rupiah Berada di Posisi 14.582, IHSG Melonjak 49,74 Poin

10 sektor saham menghijau dan aksi beli investor asing topang laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal sesi.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Agu 2018, 09:17 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2018, 09:17 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Senin pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (20/8/2018), IHSG menguat 49,74 poin atau 0,86 persen ke posisi 5.833,53. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 63,90 poin atau 1,1 persen ke posisi 5.847. Indeks saham LQ45 menguat 1,51 persen ke posisi 917,89. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.852,92 dan terendah 5.833,53. Sebanyak 174 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 37 saham melemah dan 72 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.852,92 dan terendah 5.833,53. Transaksi perdagangan saham cukup ramai.

Total frekuensi perdagangan saham 21.645 kali dengan volume perdagangan 333,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 361,5 miliar. Investor asing beli saham Rp 6,82 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 14.582.

10 sektor saham pun kompak menguat. Sektor saham aneka industri menguat 2,05 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menanjak 1,43 persen dan sektor saham industri dasar mendaki 1,48 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham ANDI mendaki 24,71 persen ke posisi 424 per saham, saham SMCB melonjak 22,93 persen ke posisi 965 per saham, dan saham IDPR bertambah 13,85 persen ke posisi 740 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham RELI turun 18,97 persen ke posisi 188 per saham, saham TELE merosot 6,25 persen ke posisi 750 per saham, dan saham PYFA susut 9,5 persen ke posisi 181 per saham.

Sebagian besar bursa Asia kompak menguat kecuali indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,24 persen.

Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,74 persen, indeks saham Korea Selatan mendaki 0,12 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,39 persen, indeks saham Singapura naik 0,19 persen dan indeks saham Taiwan melonjak 0,26 persen.

Dalam laporan PT Artha Sekuritas, IHSG berpeluang menguat. Kondisi pasar dan nilai tukar rupiah mulai stabil usai Bank Indonesia (BI) menaikkan 7-day reverse repo rate ke posisi 5,5 persen.

"Belum ada sentimen positif yang mampu mendorong penguatan IHSG dari dalam negeri. Namun kondisi global yang mulai kondusif diperkirakan mampu dorong penguatan IHSG," tulis laporan PT Artha Sekuritas.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

 

Prediksi Analis

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, di tengah kuatnya ketidakpastian sentimen eksternal (global), tahun politik 2018 juga dipandang berdampak besar pada pergerakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk beberapa waktu ke depan.

IHSG dinilai masih akan cenderung fluktuatif merespons pasar yang tidak menentu. Mulai dari tensi perang dagang antara China-Amerika Serikat (AS), krisis Turki, hingga aksi jual oleh Investor berperan signifikan pada pasar modal RI.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, meski Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-days Reverse Repo Rate 25 basis poin menjadi 5,5 persen, sentimen negatif masih akan lebih besar bayangi IHSG.

"Sentimen positif pada aksi intervensi rupiah yang dilakukan pemerintah teredam dengan aksi jual investor menjelang libur diakhir pekan di tengah bearish market global. Investor asing pun tercatat melakukan penjualaan bersih (net sell) Rp 761.99 miliar," tuturnya saat dihubungi Liputan6.com, Senin (20/8/2018).

Namun Lanjar menilai, momentum jenuh beli pasar saat ini berpotensi membawa IHSG kepada zona positif. Lanjar meramalkan IHSG akan menguat di kisaran 5.770-5.900 pada Senin pekan ini.

"Diperkirakan IHSG mencoba menguat dalam rentang 5.770-5.900," ujarnya.

Saham-saham emiten yang menjadi rekomendasi Lanjar antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan juga PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).

Sementara itu, saham pertambangan, infrastruktur, hingga perbankan menjadi pilihan Analis Binaartha Parama Sekuritas Nafan Aji bagi investor di pasar modal hari ini. Ia turut berpendapat IHSG berpeluang perkasa pada Senin pekan ini.

"Potensi penguatan masih cukup terlihat pada pergerakan indeks hari ini. Range-nya di level 5.711-5.847," ungkapnya.

Adapun saham yang disarankan Nafan adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), serta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya