Emisi Baru Obligasi Korporasi Capai Rp 127,1 Triliun per November 2018

Penerbitan obligasi korporasi sampai dengan Desember 2018 diprediksi sebesar Rp 135 triliun.

oleh Bawono Yadika diperbarui 21 Des 2018, 14:45 WIB
Diterbitkan 21 Des 2018, 14:45 WIB
Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra. Liputan6.com/Bawono Yadika
Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra. Liputan6.com/Bawono Yadika

Liputan6.com, Jakarta PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat realisasi penerbitan baru obligasi korporasi mencapai Rp 127,1 triliun sepanjang periode Januari-November 2018.

Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra mengatakan, dari jumlah tersebut, sebesar Rp 100,8 triliun merupakan obligasi korporasi. Senilai Rp 22,7 triliun adalah Surat Utang Jangka Menengah (SUJM). Adapun sisanya Rp 3,6 triliun dalam bentuk sekuritisasi.

"Secara nominal, penerbitan baru per akhir November 2018 didominasi perusahaan dari sektor pembiayaan, perbankan dan konstruksi," ujar dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/12/2018).

Total emisi obligasi perusahaan pembiayaan sepanjang periode Januari-Oktober 2018, tercatat sebesar Rp 39,921 triliun, perbankan Rp 33,592 triliun, konstruksi Rp 6,904 triliun dan telekomunikasi Rp 7,455 triliun.

Selain itu, korporasi di sektor pertambangan Rp 2,003 triliun, makanan dan minuman Rp 764 miliar, properti Rp 1,066 triliun dan lainnya Rp 35,484 triliun.

"Lebih dari setengah penerbitan baru surat utang korporasi per akhir November 2018 berasal dari industri keuangan, terutama perbankan dan perusahaan pembiayaan," ujarnya.

Dia memproyeksikan penerbitan obligasi korporasi sampai dengan Desember 2018 sebesar Rp 135 triliun.

Adapun pada 2019, total emisi surat utang ia prediksi akan stagnan pada level Rp 135,2 triliun. Itu antara lain dipicu oleh kecenderungan meningkatnya tingkat suku bunga dan adanya tahun politik.

"Tetapi, jumlah surat utang yang jatuh tempo sebesar Rp 112,4 triliun. Ini akan menjadi pendorong perusahaan untuk menerbitkan kembali surat utang untuk refinancing," tandasnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya