Kata Petinggi Astra Soal Rencana Penjualan Saham Bank Permata

Laba bersih Bank Permata memang meroket hingga 131 persen pada kuartal pertama 2019 menjadi Rp 377 miliar.

oleh Athika Rahma diperbarui 25 Apr 2019, 14:41 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2019, 14:41 WIB
Bank Permata
Bank Permata

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) terus memantau dan mengevaluasi kinerja PT Bank Permata Tbk (BNLI). Saat ini, Astra International menjadi pemegang 45 persen saham dari Bank Permata.

Suparno Djasmin, Direktur Astra yang juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Permata, menjelaskan bahwa evaluasi terhadap Bank Permata guna mencapai pertumbuhan yang positif bagi semua pemangku kepentingan. 

Sedangkan mengenai kabar pasar yang menyatakan bahwa Astra International akan melepas saham Bank Permata, Suparno tidak mau menjawab hal tersebut. Ia justru menjelaskan mengenai kinerja bank yang semakin membaik.

"Seperti sudah disampaikan di rilis, NPL (kredit bermasalah) Bank Permata per Maret turun 3,8 persen," ungkapnya di Menara Astra, Kamis (25/4/2019).

Sebelumnya, laba bersih Bank Permata memang meroket hingga 131 persen pada kuartal pertama 2019 menjadi Rp 377 miliar. Kebutuhan biaya pencadangan kredit turun sebesar 71 persen menjadi sebesar Rp 133 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 465 miliar.

Meski begitu, Suparno menyatakan pihaknya selalu mengevaluasi strategi terbaik untuk mendukung pertumbuhan yang berdampak baik bagi para pemangku kepentingan.

"Kita sebagai pemegang saham selalu mengevaluasi strategi kami demi mencapai hal terbaik untuk seluruh stakeholder," tutupnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Astra International Bagi Sisa Dividen Rp 154,13 per Saham

Peluncuran Menara Astra
Gedung Menara Astra setinggi 260 meter yang terletak di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta (20/2). Gedung ini dibangun dengan standar internasional Green Mark Platinum. (Liputan6.com/HO/Ilham)

Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPTST) PT Astra Internasional Tbk (ASII) memutuskan bagikan dividen final sebesar Rp 8,6 triliun.

Jumlah tersebut merupakan 40 persen dari laba bersih perseroan sepanjang 2018, mencapai Rp 21,6 triliun.

Laba persih perseroan naik 15 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 18,85 triliun. Sementara, sisa laba bersih sebesar Rp 13 triliun dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.

Sebelumnya, PT Astra Internasional Tbk sudah membagikan dividen interim pada Oktober 2018 lalu sejumlah Rp 2,4 triliun dengan nilai Rp 60 per saham. 

Setiap pemegang saham sendiri berhak mendapatkan Rp 214,13 per saham. Artinya, terdapat sisa Rp 6,23 triliun atau Rp 154,13 per lembar saham yang akan dibagikan oleh Astra International pada 24 Mei 2019.

Lebih lanjut, PT Astra International Tbk menggelontorkan Rp 30 triliun untuk capital expenditure(capex) alias belanja modal pada 2019. Nilai ini naik dari anggaran tahun lalu sebesar Rp 29 triliun.

Untuk kuartal I 2019, laba bersih Astra mencapai Rp 5,22 triliun, naik 5 persen dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 4,98 triliun dengan periode yang sama. Adanya penurunan kinerja di anak usaha membuat kinerja keseluruhan Astra sedikit terganggu.

Perubahan Jajaran Komisaris dan Direksi

(Foto:Liputan6.com/Athika R)
Pelaksanaan RUPST PT Astra International Tbk pada Kamis (25/4/2019) (Foto:Liputan6.com/Athika R)

Sementara, RUPST tersebut juga membahas pengunduran diri Takayuku Yoshitsugu sebagai Komisaris Independen Perseroan dan mengangkat Akihiro Murakami sebagai Komisaris Independen Perseroan yang baru.

Kemudian, diangkat pula John Raymond Witt dan Stephen Patrick Gore sebagai Komisaris Perseroan. FXL Kesuma juga menjabat sebagai Direktur Perseroan.

Untuk membantu kinerja Prijono Sugiarto sebagai Presiden Direktur, juga diangkat Djony Bunarto Tjondro sebagai Wakil Presiden Direktur.

Berikut jajaran direksi dan komisaris perseroan yang baru:

Direksi Perseroan

Presiden Direktur: Prijono Sugiarto

Wakil Presiden Direktur: Djony Bunarto Tjondro

Direktur: Johannes Lomas

Direktur: Suparno Djasmin

Direktur: Bambang Widjanarko Santoso

Direktur: Chiew Sin Cheok

Direktur: Gidion Hasan

Direktur: Henry Tanoto

Direktur: Santosa

Direktur: Gita Tiffani Boer

Direktur: FXL Kesuma

Komisaris Perseroan

Presiden Komisaris: Budi Setiadharma

Komisaris Independen: Muhammad Chatib Basri

Komisaris Independen: Sri Indrastuti Hadiputranto

Komisaris Independen: Akihiro Murakami

Komisaris: Anthony John Liddell Nightingale

Komisaris: Benjamin William Keswick

Komisaris: Mark Spencer Greenberg

Komisaris: David Alexander Newbigging

Komisaris: John Raymond Witt

Komisaris: Stephen Patrick Gore

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya