Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) mencatat kinerja positif pada 2024. Bank Permata meraup laba bersih sebesar Rp3,6 triliun.
Capaian ini didukung dengan pendapatan operasional sebelum Provisi (PPOP) yang tumbuh sebesar 4% dan perbaikan kualitas kredit pada 2024.
Advertisement
Baca Juga
Bank Permata menyatakan fokus terus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit yang terefleksi dengan kualitas kredit yang tumbuh semakin baik.
Advertisement
"Tahun 2024 adalah momen penting bagi Permata Bank, dengan perubahan logo yang mencerminkan aspirasi kami untuk "Growing Together" dengan seluruh pemangku kepentingan, serta memposisikan Permata Bank sebagai bank lokal dengan visi regional dan jaringan global. Momen ini semakin diperkuat dengan kinerja yang positif dan pertumbuhan Bank secara prudent sepanjang 2024,” kata Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli dalam keterangan resmi, dikutip Senin (17/2/2025).
Pertumbuhan bisnis Permata Bank juga terus berlanjut, tercermin pada rasio Loan-to-Deposit (LDR) yang meningkat ke level 83% dibandingkan 75% pada 2023. Total aset bank juga tumbuh sebesar 0,6% menjadi Rp259 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Kemudian dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah tercatat sebesar Rp185 triliun pada 2024, dengan rasio CASA di level 55%.
Adapun rasio Cost-to-Income (CIR) yang semakin efisien menjadi 50% pada 2024 dibandingkan dengan 2023 sebesar 52%, didukung oleh disiplin dalam penerapan manajemen biaya secara konsisten disertai adaptasi cara kerja digital yang lebih agile.
Pertumbuhan Portofolio Kredit dan Kualitas Kredit yang Terjaga Sehat
Penyaluran kredit kepada masyarakat naik 9% Year-on Year (YoY) menjadi Rp155 triliun dibandingkan tahun sebelumnya, terutama dikontribusikan oleh segmen Korporasi yang tumbuh sebesar 12% YoY menjadi Rp89 triliun, diikuti pertumbuhan segmen Komersial dan Konsumer, yang masing-masing tumbuh sebesar 6% dan 4% YoY.
Kualitas aset tercatat semakin sehat yang tercermin pada rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR), masing-masing pada level 2,1% dan 7,9%, membaik dibandingkan dengan 2,9% dan 8,7% di periode yang sama tahun lalu.
Penurunan Risiko Kredit
Bank Permata terus menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 375% dan 97%.
Upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset tetap dilakukan Bank dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah, ungkap Permata Bank dalam keterangannya.
Struktur Modal yang Kuat
Rasio permodalan Permata Bank saat ini mash merupakan salah satu yang terkuat di antara bank-bank komersial terbesar di Indonesia, dengan rasio CAR dan CET-1 Bank tercatat masing-masing sebesar 35% dan 26% di akhir tahun 2024.
Penerapan Banking on Nature Sebagai Langkah TJSL Mendukung Keberlanjutan
Pada 2024, Permata Bank melalui Permata Hati meluncurkan inisiatif tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) bekerja sama dengan WWF-Indonesia melalui program #SayangiBumi #DenganHati untuk Bukit Tigapuluh, Jambi, dengan fokus pada pelestarian ekosistem satwa liar khususnya habitat gajah Sumatra, reforestasi melalui penanaman bibit pohon, dan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
Bank Permata juga memperkenalkan program Adopt-A-Tree untuk mendukung reforestasi, di mana nasabah, mitra dan masyarakat luas dapat berkontribusi dengan membeli pohon untuk memulihkan hutan dan menyediakan rumah bagi habitat gajah Sumatra.
Advertisement
Bank Permata Incar Pertumbuhan Kredit 9% pada 2024
Sebelumnya, PT Bank Permata Tbk (BNLI) mengincar pertumbuhan penyaluran kredit hingga 9 persen pada 2024. Target Bank Permata ini lebih rendah dari proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pertumbuhan kredit perbankan di kisaran 9-11 persen.
"Target penyaluran kredit untuk Bank Permata kami proyeksikan sedikit lebih rendah di kisaran 7-9 persen," kata Direktur Keuangan Bank Permata, Rudy Basyir Ahmad dalam paparan publik perseroan, Kamis (7/3/2024).
Meski begitu, perusahaan tak menutup kemungkinan penyaluran kredit dapat mencapai pertumbuhan lebih tinggi dari yang ditargetkan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Informasi saja, penyaluran kredit Bank Permata kepada masyarakat pada 2023 tumbuh 4,3 persen menjadi Rp 142,2 triliun.
Rasio Loan to Deposit (LDR) naik menjadi 74,8 persen pada Desember 2023 dibandingkan 68,9 persen pada Desember 2022. Selain itu,rasio gross NPL dan Loan at Risk (LAR) Perseroan pada Desember 2023 pada level masing-masing 2,9 persen dan 8,7 persen semakin membaik dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya masing-masing pada level 3,1 persen dan 10,9 persen.
Bank Permata senantiasa menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 288 persen dan 94 persen. Bank terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset.
Melalui penerapan manajemen biaya yang disiplin dan efisiensi operasional yang telah dilakukan secara optimal, serta adaptasi cara kerja digital yang lebih agile, Bank berhasil membukukan rasio Cost to Income (CIR) yang semakin baik menjadi 51,5 persen pada Desember 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 55,1 persen.
Bank Permata Raup Laba Bersih Rp 2,58 Triliun, Tumbuh 28,59% pada 2023
Sebelumnya, PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada 2023. Laba bersih bahkan tumbuh 28,39 persen sepanjang 2023.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (15/2/2024), PT Bank Permata Tbk membukukan pendapatan bunga dan syariah bersih tumbuh 9,8 persen menjadi Rp 9,61 triliun pada 2023.
Pada 2022, Perseroan mencatat pendapatan bunga dan syariah bersih Rp 8,76 triliun. Dengan demikian, Perseroan mencatat pendapatan operasional bertambah 9,5 persen menjadi Rp 11,57 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,56 triliun.
Dengan pertumbuhan pendapatan itu, PT Bank Permata Tbk mencatat laba bersih Rp 2,58 triliun pada 2023. Laba bersih Perseroan naik 28,39 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,01 triliun.
PT Bank Permata Tbk mencatat laba bersih per saham dasar dan dilusi naik menjadi Rp 71 per saham pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 56 per saham. Aset Perseroan naik menjadi Rp 257,44 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 255,11 triliun.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 13 Februari 2024, saham BNLI stagnan di posisi Rp 915 per saham. Saham BNLI berada di level tertinggi Rp 925 dan terendah Rp 910 per saham. Total frekuensi perdagangan 51 kali dengan volume perdagangan 564 saham. Nilai transaksi Rp 51,8 juta.
Mengutip laman Bank Permata, Direktur Utama PermataBank, Meliza M.Rusli menuturkan, hasil pencapaian kinerja PermataBank yang positif pada 2023 adalah upaya berkesinambungan untuk terus tumbuh dan memberikan nilai bermakna bagi masyarakat.
"Hal ini juga tidak lepas dari dukungan stakeholders kepada PermataBank dalam menjalankan rangka strategi bisnis untuk menjadi bank of choice dengan mengutamakan customer centricity guna meningkatkan layanan kepada nasabah dan masyarakat,” kata Meliza.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)