Seluruh Sektor Saham Kompak Memerah, IHSG Ditutup Melemah

Sebanyak 147 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau.

oleh Nurmayanti diperbarui 08 Mei 2019, 16:15 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2019, 16:15 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada penutupan perdagangan hari ini. 

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (8/5/2019), IHSG melemah 27,11 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.270,20. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,53 persen ke posisi 988,9. Seluruh indeks saham acuan kompak memerah.

Sebanyak 147 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Kemudian 243 saham melemah dan 13o saham diam di tempat. Pada hari ini, IHSG berada di level tertinggi 6.270,88 dan terendah 6.231,36

Adapun total frekuensi perdagangan saham 385.893 kali dengan volume perdagangan saham 14 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,5 triliun.

Investor asing jual saham Rp 629,27 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.296.

Seluruh sektor saham kompak memerah. Aneka industri mencatatkan pelemahan terbesar 1,37 persen, diikuti sektor saham pertambangan turun 1,15 persen dan keuangan sebesar 0,57 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham KICI menanjak 19,40 persen ke posisi Rp 320 per saham, saham LRNA mendaki 16,77 persen ke posisi Rp 181 per saham, dan saham BABP naik 17,07 persen ke posisi Rp 48 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham FISH turun 22,25 persen ke posisi Rp 2.900 per saham, saham MTPS tergelincir 18,79 persen ke posisi Rp 605 per saham, dan saham UNIC merosot 17,37 persen ke posisi Rp 3.710 per saham.

 

Pembukaan

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan Rabu pekan ini.

Aksi jual investor asing dan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menekan laju IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (8/5/2019), IHSG melemah 36,62 poin atau 0,58 persen ke posisi 6.260,69. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG tergelincir 55,36 poin atau 0,88 persen ke posisi 6.241,02. Indeks saham LQ45 susut 0,86 persen ke posisi 985,64. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 166 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 79 saham menghijau dan 87 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.260,69 dan terendah 6.231,36.

Total frekuensi perdagangan saham 34.290 kali dengan volume perdagangan 1,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 637,3 miliar.

10 sektor saham melemah sehingga seret IHSG ke zona merah. Sektor saham industri dasar susut 1,34 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham tambang melemah 1,13 persen dan sektor saham aneka industri merosot 1,06 persen.

Saham-saham yang menguat di tengah pelemahan IHSG antara lain saham AKSI naik 24,14 persen ke posisi Rp 360 per saham, saham BUVA melonjak 13 persen ke posisi Rp 113 per saham, dan saham GOLD mendaki 9,62 persen ke posisi Rp 570 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham BDMN merosot 6,48 persen ke posisi Rp 5.050 per saham, saham PTBA tergelincir 4,41 persen ke posisi Rp 3.250 per saham dan saham LPPF susut 7,67 persen ke posisi Rp 3.730 per saham.

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,97 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,32 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,67 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai turun 0,96 persen, indeks saham Singapura merosot 1,01 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,70 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya