IHSG Diproyeksikan Perkasa, Cermati Saham Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada awal puasa.

oleh Bawono Yadika diperbarui 07 Mei 2019, 06:32 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2019, 06:32 WIB
IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan saham hari ini.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menuturkan, IHSG kemungkinan ditutup ke zona hijau pada kisaran support dan resistance di level 6.221-6.397.

"Sentimen kenaikan selain faktor teknikal rebound, rilis data consumer confidence yang naik itu menjadi salah satu menjadi sentimen buat besok," terangnya kepada Liputan6.com, Selasa (7/5/2019).

Dia menambahkan, pada hari ini, saham barang konsumsi hingga karya cocok untuk dibeli. Salah satunya ialah saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Seirama, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya memprediksi [IHSG ]( 3953440 "")akan diperdagangkan pada zona hijau dengan rentang 6.198-6.336

Melanjutkan, saham rekomendasi hari ini menurutnya ialah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

Sedangkan Alatas menyarankan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Japfa Tbk (JPFA), serta PT United Tractors Tbk (UNTR).

IHSG Tertekan Imbas Pernyataan Trump hingga Data Ekonomi RI

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada awal puasa. Aksi jual investor asing menekan laju IHSG.

Pelemahan IHSG terjadi di tengah rilis data ekonomi Indonesia yang catatkan pertumbuhan 5,07 persen pada kuartal I 2019. Ditambah pernyataan Presiden AS Donald Trump soal negosiasi perdagangan dengan China.

Berdasarkan data RTI, Senin (6/5/2019), IHSG melemah 63,10 poin atau 1 persen ke posisi 6.256,35. Indeks saham LQ45 merosot 1,17 persen ke posisi 985,70. Seluruh indeks saham acuan berada di zona merah.

Sebanyak 309 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 100 saham menguat dan 123 saham diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.263,08 dan terendah 6.207,62.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 362.468 kali dengan volume perdagangan 11,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,5 triliun. Investor asing lepas saham Rp 727,99 miliar di pasar regular.

Posisi dolar Amerika Serikat melemah ke posisi 14.293. Sebelumnya dolar AS perkasa terhadap rupiah di kisaran 14.300.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham barang konsumsi naik 0,35 persen. Sektor saham industri dasar tergelincir 2,05 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan susut 1,96 persen dan sektor saham konstruksi melemah 1,52 persen.

Saham-saham yang mencatatkan keuntungan antara lain saham HERO naik 8,89 persen ke posisi Rp 980 per saham, saham ADMG melonjak 8,87 persen ke posisi Rp 270 per saham, dan saham KPAS menanjak 8,45 persen ke posisi Rp 154 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham HITS susut 18,75 persen ke posisi Rp 650 per saham, saham TRIO melemah 11,86 persen ke posisi Rp 52 per saham, dan saham SMGR terpangkas 8,98 persen ke posisi Rp 11.150 per saham.

Bursa saham Asia pun tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng susut 2,9 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 5,58 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Lalu indeks saham Singapura merosot 2,99 persen dan indeks saham Taiwan terpangkas 1,8 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya