IHSG Bertahan di Zona Hijau Jelang Sidang Putusan MK

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau jelang penutupan sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Jun 2019, 11:23 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2019, 11:23 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Seorang pria melintas di depan papan monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau jelang penutupan sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini.

Laju IHSG menguat ini juga berlangsung jelang putusan sidang mahkamah konstitusi (MK) soal pemilihan umum (Pemilu) 2019.

Berdasarkan data RTI, pada Kamis (27/6/2019), IHSG naik 30,52 poin ke posisi 6.340,89. Indeks saham LQ45 menguat 0,74 persen ke posisi 1.008,48. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Nilai transaksi Rp 4 triliun.

Aksi jual investor asing mencapai Rp 62,77 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.170.

Kepala Riset PT Samuel Internasional, Harry Su menuturkan, sentimen keputusan MK pada Kamis pekan ini pengaruhi laju IHSG. "Bila berjalan aman, tidak ada apa-apa,” ujar Harry saat dihubungi Liputan6.com.

Selain sentimen sidang putusan MK, Harry menuturkan, perang dagang juga menjadi fokus perhatian pelaku pasar.

Hal senada dikatakan Kepala Riset PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang. Edwin menuturkan, aksi menunggu hasil pembicaraan mengenai perdagangan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping serta sidang MK mengenai pemilu 2019 menjadi sentimen penting yang dicermati pelaku pasar.

Hal ini terjadi di tengah perlembangan beragam dari pasar dengan wall street bervariasi, harga emas menurun 0,04 persen.

"Mengetahui beragamnya sentimen Kamis ini yang berpotensi flat cenderung melemah untuk IHSG, kami merekomendasikan trading saham di sektor infrastruktur, ritel, logam, industri dasar, konstruksi dan properti," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

IHSG Menghijau di Awal Sesi Perdagangan

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG ini terjadi menjelang keputusan Mahkamah Konstitusi soal pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Berdasarkan data RTI, Kamis (27/6/2019), pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG menguat 14,20 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.324,69. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG dibuka naik 18 poin ke posisi 6.328. Indeks saham LQ45 menguat 0,50 persen ke posisi 1.006. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 143 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 126 saham diam di tempat dan 38 saham melemah. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.333,94 dan terendah 6.323,55.

Total frekuensi perdagangan saham 22.570 kali dengan volume perdagangan 780,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 361,7 miliar. Investor asing jual saham Rp 37,60 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.178. Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian turun 2,71 persen.

 

 

Selanjutnya

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sektor saham aneka industri menguat 0,86 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Sementara itu, sektor saham infrastruktur mendaki 0,94 persen dan sektor saham keuangan naik 0,44 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham POLU mendaki 25 persen ke posisi Rp 540 per saham, saham HITS menguat 9,3 persen ke posisi Rp 705 per saham, dan saham ERAA naik 5,48 persen ke posisi Rp 2.020 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SMAR turun 19,05 persen ke posisi Rp 4.250 per saham, saham BKDP merosot 6,25 persen ke posisi Rp 60 per saham, dan saham BMAS tergelincir 1,96 persen ke posisi Rp 300 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,80 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,55 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,73 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 1,1 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,53 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,88 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya