Dipimpin Sektor Pertambangan, IHSG Ditutup Menguat ke 6.326,21

IHSG pada perdagangan hari ini ditutup di zona hijau

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Sep 2019, 16:15 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2019, 16:15 WIB
20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan awal pekan ini. Investor asing jual saham Rp 93,96 miliar di pasar regular.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (9/9/2019), IHSG menguat 17,26 poin atau 0,27 persen ke level 6.326,21. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga menguat 0,12 persen ke posisi 989,97.

Sebanyak 236 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 178 saham melemah sehingga menahan penguatan ke level yang lebih tinggi. Di lar itu, 148 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 543.912 kali dengan volume perdagangan 15,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,7 triliun.

Investor asing jual saham Rp 93,96 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.031.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, tiga sektor melemah dan tujuh sektor menguat. Pelemahan terdalam dialami oleh aneka industri yang melemah 1,06 persen.

Sedangkan sektor saham yang menguat dipimpin oleh sektor pertambangan yang melonjak 1,65 persen. Kemudian diikuti oleh sektor infrastruktur yang naik 1,16 persen dan sektor perdagangan menguat 1,08 persen.

Sementara saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain MPOW naik 34,18 persen ke Rp 212 per saham, MTSM naik 26,49 persen ke Rp 234 per saham dan JSKY naik 24,50 persen ke Rp 620 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain ALKA yang turun 18,75 persen ke Rp 390 per saham, ZINC turun 15,21 persen ke Rp 496 per saham dan HOTL turun 10,53 persen ke Rp 170 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sesuai Prediksi

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan saham hari ini. Penutupan perdagangan indeks pada Jumat (6/9) membawa kelanjutan yang baik bagi IHSG.

Riset KGI Sekuritas menjabarkan, dengan pembuktian perdagangan IHSG yang pada Jumat ditutup ke level 6.380, maka risiko penurunan koreksi indeks ke level 6.170 hilang untuk sementara waktu.

Oleh sebab itu, tren IHSG kini berbalik arah, yakni menunjukan pola kenaikan (upside) untuk hari ini. Adapun kenaikan berikutnya terbuka hingga ke level resistance target atas di 6.350-6.410.

"Gambaran teknikal medium term membaik. IHSG kami prediksi bergerak positif dengan diperdagangkan pada level 6.350-6.410," ujar Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko di Jakarta, Senin (9/9/2019).

Seirama, masih stabilnya perekonomian RI membawa IHSG berada pada jalur uptrend (naik) di awal pekan. Selain itu, indeks juga ditopang oleh capital inflow secara year-to-date (ytd).

"Dengan ini, maka IHSG berpotensi untuk kembali menguat dalam jangka pendek. Rentang konsolidasi digeser ke arah yang lebih baik ke level 6.187-6.371," tambah Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya.

Di tengah pasar yang kondusif, pihaknya menyarankan investor agar membeli saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), hingga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sementara itu, dari KGI Sekuritas menganjurkan saham milik BUMN seperti PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT United Tractors Tbk (UNTR), hingga saham PT Bank Tabungan Pensiun Syariah Tbk (BTPS).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya