Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan awal pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.018.
Pada pra pembukaan perdagangan, Senin(16/9/2019), IHSG turun 72,55 poin atau 1,15 persen ke level 6.262,28. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih bertahan di zona merah dengan melemah 90,50 poin atau 1,47 persen ke posisi 6.238,31.
Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 1,03 persen ke posisi 982,93. Sejumlah indeks acuan bergerak di zona merah.
Advertisement
Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 84 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 88 saham melemah dan 140 saham diam di tempat.
Baca Juga
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 25.147 kali dengan volume perdagangan 416,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 400,1 miliar.
Investor asing jual saham Rp 50,16 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.018.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya tiga sektor berada di berada zona hijau dan sisanya yang berada di zona merah.
Penguatan dipimpin oleh sektor pertambangan yang naik 0,55 persen, diikuti oleh sektor perkebunan naik 0,38 persen dan sektor infrastruktur naik 0,11 persen.
Sementara sektor saham yang melemah di sesi awal perdagangan hari ini antara lain, sektor barang konsumsi yang anjlok 7,02 persen, sektor manufaktur turun 4,63 persen dan sektor industri dasar turun 2,24 persen.
Saham-saham yang melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah antara lain GGRM yang turun 20,49 persen ke Rp 54,750 per saham, ETWA turun 20,24 persen ke Rp 67 per saham dan HMSP turun 19,64 persen ke Rp 2.250 per saham.
Saham-saham yang menguat antara lain SKYB naik 25,37 persen ke Rp 84 per saham, ARTO naik 20,48 persen ke Rp 1.000 per saham, dan RUIS naik 11,11 persen persen ke Rp 260 per saham.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
IHSG Diproyeksi Terkoreksi Jelang Rilis Neraca Dagang
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah di awal pekan. Dari sisi teknikal, pola downward (penurunan) mengindikasikan pelemahan indeks.
Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menjelaskan, adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
"IHSG akan ditransaksikan ke zona merah di rentang support 6.311 dan resistance 6.404," papar Muhammad Nafan Aji di Jakarta, Senin (16/9/2019).
Setali tiga uang, Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, indeks menunjukan potensi pelemahan dalam jangka pendeks.
Menurutnya, investor akan mencermati data perekonomian khususnya dari dalam negeri akan rilis data neraca perdagangan bulan Agustus oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
"Secara teknikal pergerakan IHSG bergerak disekitar area overbought dan membentuk deadcross pada indikator stochastic," ujarnya.
"Sebab itu, kami memprediksi IHSG akan tertekan di level support 6.286-6.311 dan resistance di level 6.368-6.400," lanjut dia.
Dalam tren bearish di pasar saham, Christoper menyarankan investor agar mengoleksi saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Sementara itu, Nafan Gustama merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), serta saham PT Elnusa Tbk (ELSA). Â
Advertisement