Rupiah Tembus Rp 15.000 per Dolar AS, IHSG Ditutup Anjlok

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan saham Jumat akhir pekan ini

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Okt 2020, 15:24 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2020, 15:24 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan saham Jumat akhir pekan ini. Sebanyak 300 saham melemah.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (2/10/2020), IHSG ditutup merosot 43 poin atau 0,87 persen ke posisi 4.926,73. Sementara, indeks saham LQ45 juga turun 1,34 persen ke posisi 750,85.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.972,82 dan terendah 4.881,91.

Pada sesi penutupan pedagangan, 125 saham menguat namun tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 300 saham melemah dan 150 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 629.051 kali dengan volume perdagangan 10 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,2 triliun.

Investor asing jual saham Rp 56,16 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.032.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, sektor yang berada di zona hijau hanya sektor industri dasar yang naik 0,31 persen.

Sedangkan pelemahan dipimpin oleh sektor infrastruktur yang anjlok 2,25 persen. Kemudian diikuti sektor perkebunan melemah 1,24 persen dan sektor keuangan turun 1,06 persen.

Saham yang menguat antara lain KARW yang naik 34,55 persen ke Rp 74 per lembar saham. Kemudian POLU yang naik 19,50 persen ke Rp 950 per lembar saham dan ESIP yang naik 14,61 persen ke Rp 204 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain SOFA yang melemah 8,33 persen ke Rp 88 per lembar saham. Kemudian GLOB turun 6,98 persen ke Rp 120 per lembar saham dan SOHO turun 6,95 persen ke Rp 7.700 per lembar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pembukaan Hari Ini

IHSG Merosot hingga Diberhentikan Sementara
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan Jumat akhir pekan ini. Sebanyak 111 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah.

Pada prapembukaan perdagangan Jumat (2/10/2020), IHSG tak bergerak tetap di 4.969,24. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG turun 26,62 poin atau 0,54 persen ke level 4.943,47.

Sementara indeks saham LQ45 juga melemah 0,79 persen ke posisi 755,36. Semua indeks acuan berada di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.972,82. Sedangkan terendah 4.941,20.

Sebanyak 94 saham menguat dan 111 saham melemah yang emndorong IHSG ke zona merah. Sementara 137 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 32.686 kali dengan volume perdagangan 525,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 366 miliar.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 23,76 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.800 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor infrastruktur yang melemah 1,65 persen. Kemudian disusul sektor perkebunan yang melemah 0,75 persen dan sektor aneka keuangan yang turun 0,71 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain, OKAS naik 34,69 persen ke Rp 198 per lembar saham. Kemudian KPAS naik 25 persen ke Rp 95 per saham dan DPUM naik 22,67 persen ke Rp 92 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain SOHO turun 6,95 persen ke Rp 7.700 per lembar saham, POLU yang turun 6,92 persen ke Rp 740 per lembar saham dan SBAT turun 6,86 persen ke Rp 190 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya