Liputan6.com, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) akan menerbitkan surat utang atau obligasi berkelanjutan II Jaya Ancol tahap II dengan target dana Rp 731 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk refinancing utang perseroan.
"Hal ini sebagai salah satu inisiatif strategis Perseroan untuk bertahan di masa pandemi, sekaligus memperkuat struktur keuangan untuk rencana pengembangan ke depan,” ujar Direktur Keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Hari Sundjojo seperti dikutip dari keterangan tertulis, ditulis Sabtu, (9/1/2021).
Perseroan mempertahankan hasil pemeringkatan korporasi dan instrumen obligasi berkelanjutan II PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk tahap I pada 2018 di tingkat A (single A), seperti dirilis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada 29 Desember 2020.
Advertisement
Baca Juga
Dengan demikian Ancol dinilai memiliki kemampuan keuangan yang cukup baik di tengah kondisi yang kurang kondusif akibat pandemi COVID-19.
Berbagai inisiatif strategis telah dipersiapkan Manajemen Ancol untuk menghadapi kondisi pandemi COVID-19. Inisiatif antara lain efisiensi cashflow dengan penerapan konsep basic cost, persetujuan dua direktur untuk pengeluaran mulai Rp 1, hingga pemilahan rencana belanja modal.
Inisiatif kedua dengan meningkatkan sense of crisis di lingkungan perusahaan dengan pemotongan penghasilan dewan komisaris, direksi dan senior manajemen, penundaan pembayaran jasa produksi kinerja, penyisihan penghasilan pegawai secara sukarela yang digunakan untuk mendukung aktivitas pekerjaan sehari-hari.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pengembangan Ancol
Bahkan perseroan terus melihat berbagai peluang yang ada untuk pengembangan Ancol. Inisiatif kolaborasi juga dilakukan untuk memperkuat posisi dan market share, pengembangan bisnis penunjang seperti food and beverage dengan membuka restoran baru dan revitalisasi menjadi inisiatif awal sumber baru pendapatan di luar tiket.
Selain itu, perseroan juga berencana merampungkan pembangunan Masjid Apung yang menjadi kesatuan cerita pembangunan Museum Nabi Muhammad SAW yang dibangun oleh dewan masjid Indonesia di Ancol untuk menumbuhkan pasar baru bagi Ancol.
Selain itu, pembangunan Bird Park juga diharapkan menjadi pelengkap portofolio Ancol sebagai edutainment theme park.
Pemprov DKI Jakarta sebagai pemegang saham mayoritas Jaya Ancol juga mendukung aksi korporasi tersebut. “Pemprov DKI mendukung sepenuhnya rencana pengembangan yang akan dilakukan oleh manajemen Ancol, termasuk rencana aksi korporasi untuk memperkuat struktur keuangan Ancol sehingga pengembangan yang sudah direncanakan dapat segera direalisasikan,” ujar Gubernur DKI Jakarta DKI Jakarta Anies Baswedan.
Advertisement