Liputan6.com, Jakarta - Berlawanan dengan bursa saham Asia, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak perkasa hingga tembus posisi 6.400 pada awal sesi perdagangan Selasa, (12/1/2021).
Pada pra pembukaan perdagangan saham, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,17 persen ke posisi 6.393,90.
Mengutip data RTI, IHSG terus melanjutkan penguatan pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG naik 0,57 persen atau 36 poin ke posisi 6.419,7. Indeks saham LQ45 menguat 0,61 persen ke posisi 1.007,83.
Advertisement
Baca Juga
Pada pukul 09.34 WIB, sebanyak 170 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 220 saham melemah dan 169 saham diam di tempat. Pada sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.435,90 dan terendah 6.393,69. Investor asing beli saham Rp 269,54 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah 14.224.
Pada awal sesi perdagangan dan saat IHSG sentuh 6.400, investor asing memborong saham bank. Saham-saham bank yang dibeli investor asing antara lain:
1. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Aksi beli investor asing mencapai Rp 155,2 miliar. Saham BBRI mengut 1,51 persen ke posisi Rp 4.720 per saham. Total transaksi Rp 321,1 miliar.
2.Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Aksi beli investor asing untuk saham Bank Mandiri mencapai Rp 41,9 miliar. Total transaksi saham PT Bank Mandiri Tbk mencapai Rp 42,2 miliar. Saham PT Bank Mandiri Tbk naik 1,09 persen.
3.Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Aksi beli investor asing untuk saham PT Bank Central Asia Tbk mencapai Rp 25,9 miliar. Saham BBCA justru melemah 1,23 persen ke posisi Rp 36.275 per saham. Nilai transaksi Rp 124,3 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Prediksi Gerak IHSG pada 12 Januari 2021
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan naik terbatas dan terbuka potensi melemah pada perdagangan saham, Selasa, 12 Januari 2021.
Presiden Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.336-6.411.
"Pergerakan IHSG masih menunjukkan kekuatannya dalam kenaikan jangka pendek, namun potensi kenaikan terlihat sudah cukup terbatas sehingga potensi pelemahan IHSG semakin terbuka lebar," ujar dia, dalam keterangan tertulis, Selasa pekan ini.
Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji menuturkan, IHSG masih ada peluang menguat terutama ke resistance terdekat.
"Berdasarkan rasio fobonacci, adapun support maupun resistance berada pada 6.322.67 hingga 6.396.68. Berdasarkan indikator, MACD telah berhasil membentuk pola golden cross di area positif. Sementara itu, Stochastic maupun RSI telah berada di area overbought,” ujar dia.
Advertisement