Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) pada perdagangan saham Rabu (13/1/2021).
Hal ini juga menunjuk pengumuman bursa Nomor:Peng-SPT-008/BEI.WAS/01-2021 pada 11 Januari 2021 perihal penghentian sementara perdagangan (suspensi) saham PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA).
Baca Juga
"Pembukaan perdagangan saham IRRA itu dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai mulai perdagangan sesi I,” dikutip dari pengumuman BEI diteken Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M.Panjaitan dan Kepala Dvisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy.
Advertisement
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan atau suspensi saham PT Itama Ranoraya Tbk, emiten distributor alat kesehatan pada Selasa, 12 Januari 2021.
BEI suspensi saham IRRA seiring peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham IRRA sehingga perlu dilakukan cooling down.
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan saham Senin, 11 Januari 2021, saham IRRA melonjak 25 persen ke posisi Rp 3.700 per saham
Dalam sepekan periode 4-8 Januari 2021, saham IRRA melonjak 85 persen ke posisi Rp 2.960 per saham. Saham IRRA sempat berada di level tertinggi 2.960 dan terendah 1.610 per saham. Total frekuensi perdagangan 185.225 kali dengan nilai transaksi Rp 2 triliun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kena Suspensi BEI, Ini Penjelasan IRRA
Sebelumnya, peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) membuat PT Bursa Efek Indonesia (BEI) harus menghentikan sementara perdagangan atau melakukan suspensi saham. Melihat hal tersebut, IRRA menjelaskan prospek bisnis perusahaan yang meningkat tajam.
Dalam surat yang diberikan kepada BEI, Direktur IRRA, Pranoto Satno Raharjo mengatakan, perseroan memiliki target pertumbuhan 80 persen hingga 100 persen dari indikasi kinerja perusahaan pada 2020.
"lndikasi kinerja perusahaan di tahun 2020 tumbuh di kisaran 90 persen hingga 95 persen untuk pendapatan dan kisaran 70 persen hingga 80 persen untuk laba bersih dibandingkan tahun 2019 (YoY)," tulisnya dalam dalam keterbukaan informasi di BEI, Selasa, 12 Januari 2021.
Salah satu kontributor penjualan perusahaan yang cukup signifikan ditahun 2020 ialah produk Swab Antigen. Terkait test di kuartal lV tahun 2020 IRRA bisa mencapai 2.4 juta unit. Hal ini membuat perseroan memiliki target 5 sampai 10 juta di tahun 2021 terkait Swab Antigen. Untuk bulan Januari 2021 saja, IRRA sudah berhasil menjual 1.5 juta unit.
"Saat ini kami mempersiapkan transformasi dari model bisnis medical equipment supplier menjadi manufacturer dan innovator peralatan medis. Tujuannya untuk memperbesar ruang inovasi bisnis kami kedepan dan memperkuat positioning kami saat ini, seperti misalnya mempekuat kerjasama dangan mitra-mitra kami (Produsen)," tulisnya.
Terkait rencana produk baru di tahun 2021, IRRA akan menghadirkan merk Avimac berupa immunomodulator untuk peningkatan imun tubuh yang dapat mendukung percepatan penanganan Covid-19 di lndonesia.
"Produk ini sudah di produksi di Australia dan saat ini sudah mendapat izin edar dari di BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) sebagai suplemen," tulisnya.
Advertisement