Wika Gedung Catat Kontrak Baru Rp 3,04 Triliun hingga Desember 2020

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mencatat komposisi perolehan kontrak baru terdiri dari proyek pemerintah 41 persen, BUMN 42 persen dan swasta 17 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Jan 2021, 16:55 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2021, 15:00 WIB
FOTO: Konsumsi Baja Lesu Akibat Pandemi COVID-19
Suasana proyek pembangunan konstruksi LRT dan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (17/11/2020). Data IISA menunjukkan penurunan demand baja global hingga lebih dari 50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mencatat kontrak baru mencapai Rp 3,04 triliun hingga Desember 2021.Pencapaian itu 88,2 persen dari target revisi kontrak baru 2020 sebesar Rp 3,4 triliun.

Dari perolehan itu, realisasi kontrak dihadapi (order book) hingga Desember 2020 menjadi Rp 14,5 triliun atau telah mencapai 99,3 persen dari target revisi order book 2020 sebesar Rp 14,6 triliun.

"Pandemi COVID-19, menyebabkan perlambatan di hampir seluruh sektor usaha di Indonesia, termasuk di bisnis konstruksi gedung yang berimbas pada penurunan dan mundurnya tender-tender di tahun 2020," ujar Direktur Utama WEGE, Nariman Prasetyo, seperti dikutip dari keterangan tertulis, ditulis Minggu (17/1/2021).

Kontrak baru yang telah diperoleh itu antara lain stasiun integrasi LRT, Stasiun Kereta Cepat Karawang, PLBN Jagoi Babang, PLBN Long Midang, PLBN Napan, penataan kawasan Parapat Simalungun, RS Pendidikan UIN Alauddin Makassar, Nasden Tower Jakarta, Gedung Bank Indonesia Palangkaraya.

Lalu Gedung Mandiri Denpasar, RS Pertamina Simprug Corona, RS Antam Medika, The Park Mall Kendari, RSPJ Darurat Corona PT Pertamedika DKI Jakarta, RS Airlangga Surabaya Corona, RS Corona Lamongan, RSCM Darurat Corona RSCM DKI Jakarta, dan interior gedung BUMN.

Sedangkan komposisi perolehan kontrak baru terdiri dari proyek pemerintah 41 persen, BUMN 42 persen dan swasta 17 persen dengan tipe proyek, kantor 27 persen, fasilitas umum 52 persen, komersial 19 persen dan residensial dua persen.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Susunan Dewan Komisaris

Selain itu, perseroan telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan mengangkat Ance Selian sebagai Komisaris Independen WEGE, dan memberhentikan dengan hormat Yulianto sebagai komisaris.

Berikut susunan dewan komisaris WEGE:

1.Komisaris Utama: Sugeng Rochadi

2.Komisaris: Ahmad Fadli Kartajaya

3.Komisaris: Bambang Pramudjo

4.Komisaris Independen: Joseph Prajogo

5. Komisaris Independen: Ance Selian

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya