IHSG Berpeluang Koreksi, Cek Saham Pilihan Sambut Akhir Pekan

Analis menilai laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal kembali menguat setelah alami koreksi tajam 2,12 persen pada Kamis, 28 Januari 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jan 2021, 07:08 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2021, 06:30 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih lanjutkan koreksi pada perdagangan saham Jumat, (29/1/2021). Perkembangan kasus COVID-19 masih menjadi perhatian pelaku pasar.

Kepala Riset PT Reliance Sekuritas, Lanjar Fafi menuturkan, IHSG ditutup melemah signifikan 129.78 poin ke level 5979.39 dengan saham-saham di sektor pertambangan turun -4,34 persen, infrastruktur -3,94 persen,  industri dasar -3,29 persen dan properti 3,09 persen. Sektor saham itu melemah menjadi penekan IHSG hingga akhir sesi perdagangan.

Tingginya kasus infeksi COVID-19 di Indonesia yang terus meningkat, Ada rebalancing portofolio di masa penyesuaian bobot, beberapa Indeks klasifikasi baru. hingga terbawa arus pesimistis indeks saham global menjadi faktor-faktor utama. Investor asing tercatat aksi beli sebesar Rp 52.49 miliar. Hal tersebut memperlihatkan investor domestik yang lebih banyak melakukan aksi jual.

Analis PT BInanartha Sekuritas, Nafan Aji prediksi, IHSG masih tertekan pada Jumat pekan ini. “Terdapat beberapa pola downward bar yang indikasikan ada potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG,” kata Nafan.

Ia menambahkan, laju IHSG masih koreksi jelang akhir pekan. Tekanan terhadap IHSG itu jelang akhir tahun. “Sentimen COVID-19 masih yang paling crucial dalam mempengaruhi pergerakan IHSG.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pilihan Saham

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Untuk pilihan saham, Nafan memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Charoend Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Link Net Tbk (LINK), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Sedangkan Lanjar memilih saham PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

(update)

Nafan pun menyampaikan analisis teknikal untuk saham yang dapat dicermati:

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

Akumulasi beli pada area level 10.750-11.050 dengan target harga secara bertahap di 11.575, 12.650 dan 13.750.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

Akumulasi beli pada area level 1.595-1.625, dengan target harga secara bertahap di level 1.740, 1.805, 1.865, 2.110, dan 2.180.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Akumulasi beli pada area 6.900-7.050, dengan target harga secara bertahap di 7.275, 7.550, 7.850, dan 8.050.

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

Akumulasi beli pada area level 5.700-5.800, dengan target harga secara bertahap di level 5.900, 6.600, 7.275, dan 7.975.

PT Link Net Tbk (LINK)

Akumulasi beli pada area level 2.740-2.800, dengan target harga bertahap di 2.990, 3.100 dan 3.950.

PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

Akumulasi beli pada level 2.750-2.790 dengan target harga 2.880-2.950.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya