Intiland Bakal Turunkan Utang hingga Rp 2,5 Triliun pada 2021

PT Intiland Development Tbk menunda sejumlah pekerjaan karena pandemi COVID-19.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 31 Jan 2021, 19:39 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2021, 19:37 WIB
Ilustrasi perusahaan intiland
Ilustrasi perusahaan intiland (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - PT Intiland Development Tbk (DILD) berencana menurunkan utang pada 2021.  Kisaran utang bakal dikurangi sekitar Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun.

“Utang kita sebenarnya Rp 5 triliun, mau kita turunin sampai separuhnya, mungkin di kisaran Rp 2,5 triliun sampai Rp 3 triliun,” ujar Direktur Intiland Development Archied Noto Pradono, dalam diskusi virtual, seperti ditulis Minggu, (31/1/2021).

Hingga September 2020, perseroan mencatat total liabilitas Rp 9,89 triliun dari periode 31 Desember 2019 Rp 7,54 triliun. Total liabilitas jangka pendek tercatat Rp 4,51 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 5,38 triliun hingga September 2020.

Sementara itu, ekuitas perseroan tercatat Rp 5,97 triliun hingga September 2020. Kas dan setara kas tercatat Rp 1,42 triliun.

Selain itu, Archied menuturkan, Intiland juga harus memperbaiki dua hal agar mampu bertahan. "Ada dua yang perlu kita perbaiki di masa Covid ini, yakni masalah restrukturisasi dengan pihak bank, jadi kita juga harus antisipasi untuk cash flow," tutur dia.

Archied mengaku pihaknya harus lebih berhemat karena kebutuhan dana dari pihak ekternal saat pandemi mengalami pengurangan.

"Jadi kami perlu berhemat, supaya kita punya cadangan waktu untuk modal kerja, karena kita berpikir kalau ada Covid ini kebutuhan dana dari pihak eksternal akan berkurang," tutur dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Garap Rumah Tapak

Terkait proyek tahun lalu, perusahaan di sektor properti ini menegaskan pihaknya harus menunda beberapa pekerjaan karena imbas pandemi COVID-19.

"Untuk project memang di tahun lalu, ada beberapa yang kita hold, terutama high rise, apartemen kita hold, jadi kita mempersiapkan land agak banyak di tahun 2021," ujarnya.

Archied juga menyebut proyek yang banyak dilakukan pada 2021 berada di segmen rumah tapak. "Kebanyakan proyek landed," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya