Menakar Profil Risiko Sebelum Investasi

Sebagian, ada yang melakukan investasi memang untuk mempersiapkan kemandirian finansial pada masa mendatang. Namun, tak sedikit yang tergiur cuan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Apr 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2021, 06:00 WIB
(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)
(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)

Liputan6.com, Jakarta - Investasi merupakan salah satu alternatif pengelolaan keuangan saat ini. Tercermin dari meningkatnya jumlah investor sepanjang 2020, seiring bersamaan dengan momentum pandemi COVID-19.

Sebagian, ada yang  melakukan investasi memang untuk mempersiapkan kemandirian finansial pada masa mendatang. Namun, tak sedikit yang tergiur cuan.

Terlepas dari berbagai motif investasi tersebut, pakar keuangan Dani Rachmat menilai investasi di reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihan yang tepat untuk para investor pemula. 

Namun, dirinya juga mengingatkan bila investor harus paham profil risiko mereka masing-masing. Hal ini penting untuk menjadi panduan menentukan portofolio investasi ke depannya.

“Dengan memahami profil risiko bisa menjadi panduan untuk menentukan besaran dan produk investasi yang dipilih. Selain itu, tujuan memahami profil risiko adalah untuk kita menentukan portofolio kita ke depannya,” ujar Dani seperti dikutip, Sabtu (3/4/2021).

Dani menerangkan, ada enam profil risiko, yaitu ekstra konservatif, konservatif, moderat, seimbang, agresif dan ekstra agresif. 

“Untuk yang ekstra konservatif dan memilih opsi yang benar-benar aman, dapat diambil atau dicairkan kapan saja dan tidak ada risiko sama sekali karena dijamin pemerintah, lebih baik memilih 90 persen pasar uang, 10 persen di pendapatan tetap. Untuk yang ekstra agresif, dapat memilih 80 persen atau bahkan 100 persen saham,” lanjut Dani.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Investor Mesti Cermat

[Fimela] Investasi
Ilustrasi investasi | unsplash.com/@precondo

Sebagai catatan, Dani mengingatkan agar para investor tetap berhati-hati dalam memilih manajer investasi karena di reksa dana, uang yang disetorkan oleh investor akan dikelola oleh manajer investasi.

Salah dalam memilih manajer investasi bukan untung yang didapat malah buntung. Karenanya, lanjut Dani, penting untuk mengecek riwayat manajer investasi, berapa dana yang mereka kelola dan perkembangan NAB dan kinerja secara historis.

“Risiko tidak bisa dihilangkan, hanya bisa diminimalkan. Semua investasi itu ada risikonya apapun jenis investasinya. Risiko dan keuntungan itu berjalan beriringan. Beberapa tips analisa risiko bagi pemula dari saya antara lain ketahui profil risiko, tentukan horizon investasi, pergunakan jasa profesional dan pilih produk yang sesuai,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya